Warga-Pengusaha Sepakat Truk Batu Bara Lewat Jalan Alternatif, Tinggal PTBA Relakan Lahannya, Tunggu Apa Lagi?
Warga dan pengusaha tambang batubara sudah sepakat truk batu bara harus lewat jalan alternatif. foto: dok/sumeks.co.--
“Sebenarnya kami tidak ada masalah dengan perusahaan. Tapi pikirkan masyarakat kita ini. Jalan alternatif merupakan solusi terbaik, tapi itu jangka panjang. Yang penting, sekarang bagaimana,” ucapnya.
Diketahui, perwakilan dari desa dan pengusaha tambang atau kuasanya akan kembali membahas harapan warga agar truk batu bara punya jalur khusus.
Mediasi warga empat desa dan tiga kelurahan dengan semua perusahaan batu bara di Muara Enim diketahui belum capai kata sepakat.
Sebanyak 10 perwakilan tiap desa dan kelurahan akan bertemu lagi dengan perwakilan perusahaan-perusahaan tambang itu.
Dodi Saputra, warga Desa Keban Agung mengatakan, masyarakat sudah kesal, bukan hanya debu dan kemacetan yang terjadi.
Tapi juga kecelakaan. Sudah beberapa kali makan korban jiwa.
“Intinya masyarakat tetap akan turun ke jalan apabila tidak ada solusi,” tegasnya.
Semua perusahaan pemegang IUP yang akan dilalui jalur khusus ini sudah sepakat. Tinggal PTBA belum.
Kemudian, jadwal operasional pengangkutan batu bara diatur kembali.
Masing-masing perusahaan transportir mengawal jalannya operasional kendaraan angkutan batu bara yang bersangkutan.
Kemudian, perusahaan tambang batu bara yang beroperasi pada Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim, Tanjung Agung dan Panang Enim harus memberikan kontribusi kepada desa atau masyarakat desa yang dilalui angkutan batu bara.
Selama belum tercapainya kesepakatan dari mediasi itu, truk batu bara diminta untuk tidak melintas terlebih dahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: