Pernyataan Kontroversi Quraish Shihab, Sebut Rasulullah SAW Tak Diajmin Masuk Surga, Netizen: Astaghfirullah

Pernyataan Kontroversi Quraish Shihab, Sebut Rasulullah SAW Tak Diajmin Masuk Surga, Netizen: Astaghfirullah

--

BACA JUGA:Inilah 4 Wali Qutub Penjaga Alam Semesta, Urutan Pertama Diduduki Syekh Abdul Qadir Jaelani RA

Tak pelak, pernyataan itu mendapat beragam pertentangan di kalangan ulama lainnya. Bahkan, para warganet pun ikut mengomentari pernyataan Quraish Shihab tersebut.

"Lebih parah Quraish ini. Sesat juga ajaranmu Quraisy," tulis @fajar.

"Manusia tak ada yang dibolehkan masuk surga sebelum Rasulullah SAW. Astaghfirullah coba hadapkan pak tua ini sama habain dan kiai," timpal @calvinclean.

"Surga memang hak Allah tapi Allah menjanjikan surga untuk Nabi Muhammad apakah Allah merubahnya," sahut @mahraniansyah.

Klarifikasi Quraish Shihab

Untuk menjawab desakan dari berbagai pihak agar memberikan respons terhadap tuduhan tersebut, Quraish Shihab memberikan klarifikasinya melalui blog pribadinya. Berikut ini adalah klarifikasinya:

Tentang Tayangan Tafsir al-Mishbah pada 12 Juli 2014

Bagi mereka yang meminta klarifikasi langsung, berikut adalah jawaban saya:

Penjelasan tersebut diberikan dalam konteks bahwa amal perbuatan bukanlah satu-satunya alasan untuk masuk surga, meskipun saya juga menyampaikan keyakinan bahwa Rasulullah akan masuk surga. Penjelasan saya didasarkan pada hadis yang menyatakan bahwa:

"Tidak ada seorang pun yang masuk surga hanya karena amal perbuatannya. Seorang sahabat bertanya, 'Begitu juga engkau?' Beliau menjawab, 'Ya, begitu juga saya. Hanya dengan rahmat Allah kepada saya.'"

Hal ini disebabkan karena amal baik bukanlah satu-satunya alasan untuk masuk surga, tetapi itu adalah hak prerogatif Allah.

Penjelasan di atas bukan berarti tidak ada jaminan dari Allah bahwa Rasul tidak akan masuk surga. Saya juga menjelaskan dalam episode yang sama bahwa Allah menjamin dengan sumpah-Nya bahwa Rasulullah SAW akan diberikan anugerah-Nya sampai beliau merasa puas, yang kita pahami sebagai surga dan segala yang dikehendaki oleh beliau.

"Dan sesungguhnya kelak Tuhanmu pasti memberikan (kepadamu) sehingga kamu merasa puas." Itulah yang saya jelaskan, tetapi sebagian orang mengutipnya sepotong-potong dan di luar konteksnya.

Mohon untuk mendengarkan kembali penjelasan saya dalam episode tersebut. Semoga orang-orang yang menyebarkannya hanya karena kurang pemahaman dan bukan bermaksud untuk memfitnah. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: