Kemenkominfo Gelar Diskusi Bertajuk Inovasi Digital dalam Membangun Sulawesi Utara

Kemenkominfo Gelar Diskusi Bertajuk Inovasi Digital dalam Membangun Sulawesi Utara

Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup tahun 2023 di Sulawesi Utara.--

Sesi terakhir dari kegiatan Roadshow ini adalah diskusi panel bertema “Inovasi Digital dalam Membangun Sulawesi Utara” yang dipandu oleh Devis Pinontoan selaku moderator.

BACA JUGA:Wakil Bupati Banyuasin Hadiri Rapat Paripurna Peringati HUT Provinsi Sumsel Ke-77

Selain Steve Saerang, hadir pula beberapa narasumber lain, yaitu Andry Prasmuko selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara, Yaulie Rindengan S.T.,M.Sc.,M.M selaku Koordinator Pusat Pengembangan dan Pelatihan Teknologi Informasi Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), serta Patrice Sagay selaku CEO Satu Tampa.

Dalam diskusi panel, Steve Saerang berpendapat dalam membangun startup dibutuhkan dua keahlian yaitu kreativitas dan problem-solving.

“Kreativitas anak muda di Sulawesi Utara tidak kalah dengan daerah lain. Maka dari itu, kreativitas itu dapat terus diasah. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat,” tutur Steve.

Sementara itu, Andry Prasmuko juga turut menyoroti potensi anak-anak muda di Sulawesi Utara. Terdapat dua sektor penting yang menjadi sumber penghasilan utama bagi masyarakat Sulawesi Utara, yaitu pertanian dan pariwisata.

BACA JUGA:RS Muhammadiyah Palembang Digugat 2 Dokter, Hakim Upayakan Mediasi

Andry menuturkan bahwa anak-anak muda perlu memanfaatkan digitalisasi untuk memajukan dua sektor tersebut.

“Jika ingin berkecimpung di dunia startup, kira-kira apa hal dari pertanian dan pariwisata yang dapat dikembangkan. Teman-teman dapat berkolaborasi dengan pemerintah maupun industri untuk mengembangkannya. Saya optimis bahwa teman-teman bisa do something. Bank Indonesia juga siap memberikan support,” jelas Andry.

Selanjutnya, Yaulie Rindengan memberikan pendapat terkait perkembangan startup dari perspektif civitas akademika.

Menurut Yaulie, banyak tugas akhir yang hanya berfungsi sebagai syarat kelulusan, hingga akhirnya dokumen penelitian tersebut berakhir menumpuk di perpustakaan.

Padahal terdapat potensi-potensi bagus yang berasal dari penelitian tersebut apabila dimanfaatkan dengan baik.

BACA JUGA:Pertama di Sumsel, TP PKK Muba Launching Dapur Kreasi Menu B2SA

“Tugas akhir mahasiswa dengan banyak ide yang baik bisa berpotensi menjadi startup. Apabila ada kerjasama yang baik dari pihak pemerintah dan industri yang suportif, ini akan menjadi hal baik. Ekosistem digitalisasi terbentuk salah satunya melalui ranah pendidikan. Motivasi, inisiasi, dan inovasi harus selalu dijaga agar bertahan dan meningkat dari tahun ke tahun,” ujar Yaulie.

Terakhir, dalam diskusi panel tersebut Patrice Sagay selaku CEO Coworking Satu Tampa menjelaskan tentang peran startup sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: