NAH LHO! 3 Bulan Pilot Susi Air Ditangan KKB Papua, Dewan Gereja Papua Bakal Turun Tangan Temui Egianus Kogoya
Dewan Gereja Papua siap membantu TNI-Polri untuk bernegosiasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dalam rangka membebaskan Pilot Susi Air--
NAH LHO! 3 Bulan Pilot Susi Air Ditangan KKB Papua, Dewan Gereja Papua Bakal Turun Tangan Temui Egianus Kogoya
SUMEKS.CO - Dewan Gereja Papua siap membantu TNI-Polri untuk bernegosiasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dalam rangka membebaskan Pilot Susi Air, Kapten Philips Mehrtens, yang sudah disandera selama lebih kurang tiga bulan.
Pendeta Benny Giay dan Uskup Jayapura Mrg Yanuarius Theofilus Matopai You mengatakan, mereka akan melakukan komunikasi dengan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya supaya segera melepas sanderanya.
"Kenapa kami berinisiatif untuk membantu, karena kami pikir sudah terlalu lama Pilot itu disandera KKB," terang Pendeta Benny dikutip dari berbagai sumber.
Menurut Pendeta Benny, sebelumnya pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pihak Polda Papua. Adapun pertemuan tersebut membahas tentang tim yang akan diterjunkan untuk bernegosiasi dengan KKB.
"Anggota tim itu salah satunya ya kami dari tokoh agama Papua. Mohon doanya supaya negosiasi yang dilakukan nanti berjalan dengan lancar," ucapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Uskup Jayapura Mrg Yanuarius Theofilus Matopai You. Menurut Uskup Jayapura ini, pihaknya siap membantu TNI-Polri untuk bernegosiasi dengan Egianus Kogoya.
"Kami sangat prihatin dengan peristiwa ini. Karena yang jadi korban ini merupakan warga sipil, terlebih korban merupakan warganegara Selandia Baru," ucapnya.
Ditambahkan Uskup Jayapura ini, sebelumnya para pimpinan gereja sudah melakukan pertemuan terkait konflik yang terjadi agar pembebasan sandera dapat dilakukan.
"Secara pribadi bila terjadi kontak tembak antara TNI-Polri dengan KKB atau TPNPB itu tidak masalah, karena mereka memiliki senjata," sebutnya.
Akan tetapi, apabila ada kontak tembak antara TNI-Polri dengan KKB, tentunya yang akan menjadi korban adalah warga sipil. Karena, warga sipil tidak bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari lantaran diliputi rasa ketakutan.
"Kami sebenarnya tidak ingin adanya kekerasan dan pertumpahan darah terkait upaya penyelamatan Pilot Susi Air ini," tutupnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: