Yuks Pahami, Ini Perbedaan El Nino dan La Nina Serta Prediksi Terjadinya di Wilayah Indonesia
Ilustrasi untuk menggambarkan La Nina dan El Nino.--dok : sumeks.co
Secara global, efek besar dari El Nino pernah terjadi pada tahun 2014 hingga 2016 yang menyebabkan kekeringan di Kanada dan Asia.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, akibat adanya kekeringan ini berujung terjadinya gagal panen hingga mempengaruhi 60 juta orang didunia.
El Nino panas dan La Nina dingin bergerak diseputaran 0 hingga 0,5 yang bisa dinyatakan netral.
Dilansir dari berbagai media, Plt Deputi Klimatologi BMKG, Dodo gunawan mengatakan bahwa BMKG memprediksi kondisi di Indonesia masih dalam kategori netral yang diperkirakan akan bertahan sampai setengah tahun.
Beberapa lembaga dan pusat klimatologi dunia memprediksi suhu netral ini bisa saja berubah menjadi El Nino di Semester II 2023 yang apabila terjadi di Indonesia, maka akan tejadi pada kategori lemah.
BACA JUGA:Cuaca Panas Ekstrem, Prakiraan Cuaca Hari Ini Jumat 28 April 2023
“Rata-rata bila terjadi kemungkinan pada level lemah” kata Dodo.
Berdasarkan analisis dan prediksi terakhir pada tanggal 20 April 2023, BMKG menyatakan tentang kondisi ENSO di Indonesia sepanjang tahun 2023 sebagai berikut:
Indeks ENSO Dasarian II April 2023 (Derajat Celcius)
- April–Mei–Juni: -0,17 (Netral)
- Mei-Juni-Juli: -0,09 (Netral)
- Juni-Juli-Agustus: 0,03 (Netral)
- Juli-Agustus-September: 0,12 (Netral)
- Agustus-September-Oktober: 0,16 (Netral)
- September-Oktober-November: 0,23 (Netral ).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: