Robert Francis Prevost Terpilih Jadi Paus Leo XIV, Menag RI Harap Komitmen Deklarasi Istiqlal Terus Terjalin

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, harapkan Paus Leo XIV dapat meneruskan komitmen Deklarasi Istiqlal beberapa waktu lalu. --
SUMEKS.CO - Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengucapkan selamat atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik dunia.
Kardinal Robert Francis Prevost terpilih dalam proses proses conclave yang berlangsung sejak 7 Mei 2025.
Kardinal Robert Francis Prevost akan menggunakan nama kepausan Paus Leo XIV. Dia terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik baru menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April 2025.
"Selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik dunia," terang Menag di Jakarta, Jumat, 9 Mei 2025.
BACA JUGA:Pemakaman Paus Fransiskus Dimulai, Doa Umat Dipanjatkan Dalam Enam Bahasa dan Diliput 4000 Jurnalis
BACA JUGA:HARU, Detik-detik Jelang Pemakaman Paus Fransiskus di Basilika Santa Maria Maggiore
Menag juga mengapresiasi pesan pertama yang disampaikan oleh Paus Leo XIV usai terpilih sebagai paus ke-267. Dalam pidato perdananya, Paus Leo XIV menyampaikan pesan damai ke seluruh dunia.
"Pesan damai sejahtera dari Paus Leo XIV dalam pidato perdananya patut kita apresiasi. Ini merupakan pesan universal yang harus kita upayakan bersama agar kehidupan dunia ini semakin damai di masa mendatang," sebut Menag.
Menag juga mengapresiasi Paus Leo XIV yang berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan mendiang Paus Fransiskus. Menurutnya, banyak hal yang telah diukir oleh Paus Fransiskus dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia.
Selain Dokuman Persaudaraan Manusia yang ditandatangani bersama Grand Syekh Al Azhar pada 2019, Paus Fransiskus juga telah menandatangani Deklarasi Istiqlal bersama Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar pada September 2024.
BACA JUGA:Pasca Paus Fransiskus Wafat, Vatikan Bersiap Memilih Pemimpin Baru
BACA JUGA:Literasi Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Merangkul Dunia
Deklarasi ini lahir sebagai diplomasi lintas iman yang berfokus pada isu kemanusiaan dan pelestarian lingkungan. Deklarasi ini antara lain menegaskan bahwa nilai-nilai agama adalah sumber solusi atas tantangan global, mulai dari dehumanisasi, perubahan iklim, hingga ketimpangan sosial.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: