PERHATIAN! Begini Pengaturan Shaf Shalat Berjamaah Menurut Ustad Abdul Somad

PERHATIAN! Begini Pengaturan Shaf Shalat Berjamaah Menurut Ustad Abdul Somad

Pernyataan tegas Ustaz Abdul Somad perihal seorang imam yang tak disukai makmum karena bacakan ayat terlalu panjang saat memimpin salat berjamaah.--

PERHATIAN! Begini Pengaturan Shaf Shalat Berjamaah Menurut Ustad Abdul Somad

SUMEKS.CO - Warganet kembali heboh, kali ini soal shaf dalam shalat berjamaah. Pemicunya, postingan akun instagram @kepanitiaanalzaytun pada Sabtu, 22 April 2023. 

Dimana salah satu postingan akun tersebut memperlihatkan kegiatan shalat ied di Masjid Rahmatdan Lil Alamin Al-Zaytun.

Dalam foto yang diposting, terlihat shaf shalat berjemaah sangat jarang. Pada shaf paling depan ada seorang pria, sepertinya bertugas sebagai imam shalat, namun anehnya disamping kanan dan kiri ada dua orang pria, yang berdiri ada ke belakang.

Sementara itu dishaf jamaah, pada barisan pertama ada jamaah laki-laki, namun anehnya ada seorang wanita berdiri sejajar dengan para pria.

BACA JUGA:Salat ied di Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jemaah Ikhwan Satu Shaf dengan Akhwat

Mengenai pengaturan shaf dalam shalat berjamaah, pencemarah kondang Ustad Abdul Somad dalam tausyiah yang diposting akun Youtube Sinyal Umat, mengatakan shaf shalat dimulai dari belakang imam. 

"Satu berdiri dibelakang imam, lalu kanan, kiri, kanan dan kiri lagi, sampai satu barisan penuh," ujar Ustad Abdul Somad, menjawab pertanyaan yang dikirimkan jamaah. 

Shaf shalat juga harus rapat. Mata kaki bertemu dengan mata kaki, bahu bertemu dengan bahu. Mengenai shaf shalat ini, lanjut Ustad Abdul Somad, Anas Bin Malik mengatakan, "Salah seorang diantara kami menempelkan kakinya,". 

Untuk memastikan agar shaf shalat berjamaah benar-benar rapat dan luruh, ujung posisi ujung tumit berada di ujung sajadah. 

BACA JUGA:Heboh, Cara Sholat Ied Ponpes Al Zaytun Jemaah Laki-laki Campur dengan Jamaah Perempuan, ini Kata MUI

Selanjutnya, jika shaf pertama telah terisi penuh, dan ada jamaah baru dibarisan belakang maka tidak perlu menarik jemaah yang ada di depan. 

Jemaah yang baru datang dapat berdiri tegak di shaf baru dengan berdiri sejajar di belakang imam, baru kemudian jika ada makmum yang baru datang lagi mengambil posisi di kanan dan kiri.

Mengenai adanya pendapat bahwa tidak diperbolehkan seorang makmum sendirian dalam shalat berjamaah, menurut Ustad Abdul Somad, itu apabila barisan di depan masih ada tempat yang kosong. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: