Jokowi Soroti Kasus Rafael Alun Trisambodo dan Eko Darmanto: Wajar Jika Masyarakat Kecewa

Jokowi Soroti Kasus Rafael Alun Trisambodo dan Eko Darmanto:  Wajar Jika Masyarakat Kecewa

Presiden Joko Widodo.--

SUMEKS.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut menyoroti kasus yang menimpa Kementarian Keuangan (Kemenkeu) akibat dari perilaku pegawai pajak dan bea cukai yang tengah viral.

Pertama, kasus penganiayaan hingga pamer harta yang dilakukan anak Rafael Alun Trisambodo pejabat eselon III Direktorat Jenderal Pajak, Mario Dandi Satriyo.

Kemudian pamer kemewahan oleh Kepala Bea Cukai Eko Darmanto, di media sosial.

Jokowi mengatakan jika dirinya tahu betul komentar dan kekecewaan yang disampaikan masyarakat di media sosial.

BACA JUGA:Pengunduran Diri Ditolak, Rafael Alun Trisambodo Masih Berstatus ASN

"Saya tahu betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita, aparat pemerintah dan hati-hati tidak hanya urusan pajak dan bea cukai, ada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya, terhadap birokrasi yang lainnya," katanya.

Menurut Jokowi, wajar jika masyarakat kecewa, ASN seharusnya bertugas melayani dan memberikan kepercayaan terhadap pemerintah kepada publik, bukan malah pamer kekayaan dan kekuasaan.

"Kalau seperti itu ya, kalau menurut saya pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik. Kemudian aparatnya, perilakunya jumawa dan pamer kuasa, kemudian pamer kekuatan, pamer kekayaan, hedonis," ucap Jokowi dalam arahan Sidang Kabinet Paripurna, Kamis 2 Maret 2023.

Maka dari itu, dirinya mengimbau tidak hanya untuk Sri Mulyani, melainkan menteri dan kepala lembaga lainnya agar berkaca pada kasus ini.

BACA JUGA:Sri Mulyani Minta Inspektorat Periksa Harta Kekayaan Rafael, Ayah Mario Dandy yang Dicopot dari DJP Jaksel

Ia berharap semua pimpinan kementerian/lembaga bisa mendisiplinkan bawahannya, membersihkan dan membenahi institusinya masing-masing agar tak terjadi masalah serupa.

"Sekali lagi saya ingin tekankan, supaya ditekankan kepada bawahan kita, jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan, apalagi sampai dipajang-pajang di IG (Instagram), di media sosial, itu sebuah kalau aparat birokrasi sangat-sangat tidak pantas," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: