Pecinta Kuliner Pedas, Wajib Coba Tekwan Kuah Merah Bik Beng Palembang
Tekwan kuah merah Bik Beng. Foto: fadli sumeks.co--
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Bagi Anda pecinta makanan pedas, wajib cicipi kuliner tekwan dan model khas Palembang yang satu ini.
Berbeda dari yang biasanya, kuliner satu ini diberi nama tekwan dan model kuah merah pedas Bik Beng.
Tekwan dan model kuah merah pedas Bik Beng ini berlokasi di Jl Telaga Swidak, Lr Rukun 4, Kelurahan 14 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang.
Adalah Taher (24) pemilik usaha kuliner Tekwan dan Model kuah merah Bik Beng menceritakan, usaha mulanya dirintis ibundanya Musni sejak 2003 silam. Mulanya hanya menjual tekwan dan model kuah biasa pada umumnya.
BACA JUGA:Makan Tekwan Terbanyak, PKK Sumsel dan APJI Siapkan 5.000 Porsi
"Diberi nama Bik Beng, karena dulu sering dipanggil masyarakat di sini dengan sebutan Baik Ben," ungkap Taher saat disambangi SUMEKS.CO di kediamannya Jumat 30 Desember 2022.
Namun, lanjut Taher baru sekitar tahun 2018 saat dirinya masih kuliah tercetus ide untuk membuat tekwan dan model dengan kuah merah, terinspirasi dari kuah seblak yang super pedas.
Kemudian, ide membuat kuah merah pedas dalam tekwan dan model itupun dia tuangkan dalam suatu festival kuliner di kampusnya saat itu, dan ternyata banyak yang menyukainya.
Ide tersebut, sempat mendapat penolakan dari sang ibu, namun perlahan namun pasti idenya mulai diterima. Hingga akhirnya dapat membuka dua cabang lagi yakni di Kelurahan 3/4 Ulu Seberang Ulu I dan di Komplek Ogan Permata Indah (OPI) Jakabaring Palembang.
BACA JUGA:Bakso Son H Sony Sukabangun II, Tempat Wisata Kuliner Baru Wong Palembang
Dia menuturkan tidak ada resep khusus, sebagaimana pembuatan tekwan dan model pada umumnya, hanya yang membedakan tambahan cabai merah pedas dalam kuahnya saja.
"Ditambah sering belajar dari tempat rekomendasi tekwan dan model yang enak di Kota Palembang," tuturnya.
Dalam sehari, usaha model dan tekwan kuah merah pedas bisa habis lebih kurang 200 hingga 300 porsi, dengan omzet mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per hari.
Untuk bahan sendiri, cabang di Telaga Swidak saja bisa menghabiskan 13 kg ikan Tenggiri sebagai bahan tekwan dan model.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: