ASN Makin Cakap Digital - Training of Trainers Literasi Digital di Lingkungan ASN Kemendikbudristek

ASN Makin Cakap Digital - Training of Trainers Literasi Digital di Lingkungan ASN Kemendikbudristek

--

BACA JUGA:Patroli Presisi Samapta Polres OKI Berikan Rasa Aman Masyarakat

“ASN harus memahami penggunaan perangkat dan aplikasi. Itu dapat digunakan untuk mengembangkan konten digital dalam konteks bidang pekerjaan,” tutur Teddy.

Setelah penyampaian materi mengenai perangkat dan keamanan digital, Mohammad Iqbal melanjutkan dengan pengenalan aplikasi yang dapat digunakan untuk menunjang pekerjaan serta praktek dalam menggunakannya.

Materi selanjutnya berkenaan dengan Etika Digital bagi ASN yang diisi oleh Cahyo Edhi Widyatmoko dan Tri Hadiyanto Sasongko. Pada kesempatan tersebut, Cahyo membawakan materi mengenai pentingnya peran ASN dalam penyampaian etika digital kepada masyarakat.

“Etika digital merupakan jenis soft skill yang menjadi tantangan bagi Bapak dan Ibu sebagai ASN karena [berperan] membantu menyadarkan netizen bahwa dunia maya juga membutuhkan etika,” tuturnya.

BACA JUGA:Pencinta Bakso Wajib Makan di Warung Bakso Sikam Palembang

Cahyo juga menyampaikan pada para peserta mengenai situs lapor.go.id dan layanan.kominfo.go.id sebagai medium pengaduan publik.

Materi dilanjutkan oleh Tri Hadiyanto Sasongko yang menyampaikan mengenai peran media sosial bagi sektor pemerintahan. Menurut Tri, ASN harus memahami hal-hal yang boleh dan dilarang untuk dilakukan.

“Dunia virtual juga membutuhkan kehati-hatian. Terdapat sanksi bagi ASN yang menyampaikan pendapat [berisi] ujaran kebencian di sosmed. Hal tersebut dikategorikan pelanggaran berat,” tutur Tri.

Pada kesempatan yang sama, materi mengenai Keamanan Digital juga turut dibawakan. Narasumber yang menjadi pemateri adalah Andri Johandri dan Hari Singgihnugroho.

BACA JUGA:PTSL di Kabupaten Muara Enim Sukses Libatkan Kelompok Perempuan

Andri menjelaskan mengenai maraknya kebocoran dan pencurian data di era pesatnya teknologi informasi seperti sekarang ini.

“Dunia internet itu rawan diretas. Tidak ada yang bisa menjamin keamanan data. Bahkan sekarang ini kita bisa lihat bahwa banyak domain universitas [.ac.id] yang diretas oleh hacker,” jelasnya.

Andri juga menambahkan bahwa, setiap orang harus membekali diri dengan kemampuan digital sehingga bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Hari Singgihnugroho melanjutkan materi mengenai Keamanan Digital dalam konteks pentingnya privasi data dan informasi. Kedaulatan informasi terkadang dianggap tidak terlalu penting untuk dipertahankan, padahal informasi merupakan aset yang sangat penting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: