42 Pasangan Ikuti Sidang Isbat Nikah Terpadu

42 Pasangan Ikuti Sidang Isbat Nikah Terpadu

SIMBOLIS : Pj Bupati Muara Enim didampingi Ketua PKK Nurmala Sari Kurniawan menyaksikan pelaksanaan isbat nikah massal.--

BACA JUGA:Rombongan Karyawisata Paskibraka Muara Belida Selamat

Itsbat nikah adalah pengesahan atas perkawinan yang telah dilangsungkan menurut syariat agama Islam, akan tetapi tidak dicatat oleh KUA atau PPN yang berwenang (Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/032/SK/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan).

“Masih banyak masyarakat Muara Enim yang pernikahannya belum tercatat secara administrasi sehingga tidak ada kepastian hukum atas pernikahan,” ujarnya.

Kemenang Muara Enim Hasanudin, pihaknya sangat mengapresiasi atas kegiatan isbat nikah ini, sebab antusias masyarakat cukup tinggi. Dan dengan isbat nikah tersebut akan menjadi legal standing dari Kantor Urusan Agama untuk menerbitkan buku nikah.

“Kedepan kegiatan seperti ini untuk terus dilakukan karena masih banyak yang seperti ini. Bila perlu seluruhnya benar-benar gratis,” katanya.

BACA JUGA:Rombongan Karyawisata Paskibraka Muara Belida Selamat

Sementara itu, Pj Bupati Muara Enim Kurniawan AP MSi, dirinya sangat senang dan mendukung penuh dengan kegiatan ini. Kedepan, bukan saja di kecamatan Kelekar, tetapi di seluruh kecamatan di Kabupaten Muara Enim. Untuk itu, perlu dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan dan mensukseskan kegiatan ini.

“Tolong dianggarkan betul kedepan, bila perlu semuanya benar-benar gratis dan kita pestakan,” selorohnya.

Sementara terpisah pasangan isbat Nikah Massal Amal Fatthullah (24) dan Saridatun (22) dan pasangan  Ateza Dharma Setiawan (24) dan Sundusi (25) yang keduanya warga Desa Menanti, Kecamatan Kelekar, mengatakan bahwa pada saat menikah dahulu mereka masih dibawah umur sehingga hanya menikah dibawah tangan.

Namun setelah mempunyai anak, ternyata banyak kendala mulai ditemui misalnya anak ingin sekolah, mau meminjam Perbankan, bantuan pemerintah dan lain-lain menjadi terkendala.

BACA JUGA:Perampok Pakai Pajero, Geruduk Rumah Lalu Pukul Korban dan Rampas Tas Berisi Surat Tanah

Untuk itulah kami sangat senang dengan adanya program ini sebab sangat membantu kami terutama yang tidak mampu.

“Ini sangat murah, kami hanya bayar PNBP saja sekitar Rp500 ribuan. Kalau mau ke Muara Enim kami sudah hitung bisa menghabiskan biaya sekitar Rp5 juta. Jadi ini sangat membantu. Kami berharap  program ini untuk terus dilaksanakan sebab masih banyak teman-temannya yang bernasib sama dengan mereka hanya nikah dibawah tangan,” harapnya.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: