Perusahaan Harusnya Zakat di Baznas

Perusahaan Harusnya Zakat di Baznas

--

MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Muara Enim, diharapkan bisa menyalurkan zakat penghasilannya ke Badan Amil zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Muara Enim. 

Soalnya, perusahaan-perusahaan besar baik yang bergerak di pertambangan maupun perkebunan di Bumi Serasan Sekundang tidak menyalurkan zakatnya ke Baznas.

"Kalau ASN di lingkungan Pemkab Muara Enim ya sudah lumayan banyak, tapi perusahaan perusahaan besar seperti PTBA harusnya bisa menyalurkan ke Baznas, meskipun memang saat ini mereka membayar melalui lembaga lain, tapi harusnya ke Baznas," ungkapkan oleh Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Muara Enim H Riswandar SH MH, Rabu 24 Agustus 2022.

Lanjutnya, termasuk PNS atau ASN diluar Pemkab Muara Enim seperti kementrian tapi kerjanya di wilayah Muara Enim juga bisa menyalurkannya ke Baznas Muara Enim. "Ya kita tinggal disini, harusnya ya bisa membangun daerah ini juga, zakat itu kan wajib dan memang ada aturannya," bebernya. 

BACA JUGA:Polri Dibawah Kementerian atau Penguatan Kompolnas?

Sementara itu, Ketua BAZNAS Erham Fajeri mengatakan bahwa penerimaan zakat dan infaq di tahun 2022 hingga saat ini tercapai Rp1,1Miliar yang terdiri dari Rp819Juta Zakat dan Rp334Juta.

"Target di tahun 2022 ini untuk zakat Rp1,6 Miliar san Infaq Rp750 Juta. Kami optimis target itu bisa tercapai hingga akhir tahun 2022," terangnya. 

Lanjutnya, untuk capaian 2021 lalu sebesar Rp2Miliar yakni Zakat sebesar Rp1,3Miliar dan infaq sebesar Rp700Juta.

"Kami optimis tahun 2022 bisa mencapai target dan lebih baik dibanding tahun lalu, oleh sebab itu kami rutin melakukan sosialisasi terutama ke ASN yang ada di Kabupaten Muara Enim," terangnya. 

BACA JUGA:Harga Telur Terus Meroket, Tembus Diatas Rp50.000 Per Karpet

Karena, apabila zakat itu disalurkan ke Baznas akan banyak manfaatnya bagi masyarakat muara enim terutama yang masuk dalam golongan penerima zakat. "Salah satu kegiatan yang sudah dilakukan adalah pembangunan atau program bedah rumah," tukasnya. 

Menurutnya, hingga saat ini total sudah ada 55 rumah yang dibangun dan hingga saat ini masih berjalan. "Ya minimal dalam satu bulan ada satu rumah yang dibedah warga kurang mampu untuk dibedah agar mendapatkan tempat tinggal yang layak," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: