Pekan Ini, Putri Candrawathi Bakal Diperiksa Perdana sebagai Tersangka Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J

JAKARTA, SUMEKS.CO - Putri Candrawathi bakal dijadwalkan diperiksa oleh tim khusus (Timsus) Polri sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.  

Hal tersebut disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo yang mengaku memperoleh informasi istri Irjen Ferdy Sambo itu bakal memberikan keterangan pada pekan ini dari penyidik. 

"Kalau infonya ya, seperti itu (Putri Candrawathi diperiksa pekan ini, red)," ujar Dedi saat dikonfirmasi, Senin 22 Agustus 2022. 

Namun Dedi belum memastikan perihal waktu pemeriksaan terhadap Putri Candrawathi lantaran masih menunggu informasi lebih lanjut dari tim penyidik timsus Polri. 

BACA JUGA:Motif Pembunuhan Brigadir J Masih Rahasia, Ferdy Sambo & Putri Candrawathi Terancam Hukuman Mati

"Untuk waktunya masih menunggu informasi lanjut," ujar Dedi Prasetyo. B

Seperti diketahui, Putri Candrawathi dijerat dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dan 56 KUHP. 

Istri mantan Kadiv Propam Polri itujuga terancam hukuman mati, penjara seumur hidup, dan penjara paling lama 20 tahun.

Ada sejumlah peran Putri dalam kasus pembunuhan berencana tersebut, sebagaimana sudah dijelaskan Kabareksrim Polri Komjen Agus Andrianto pada Sabtu (20/8). 

BACA JUGA:Ibu Putri Candrawathi Makin Terpojok, Bukti Permulaan Sudah Cukup Masuk Delik Pidana

Di antaranya, sebelum penembakan terjadi, Putri Candrawathi berada di lantai tiga rumah pribadi di Jalan Saguling III, Duren Tiga, saat Ferdy Sambo menanyakan kesanggupan Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR dan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E untuk mengeksekusi Brigadir J. 

Putri Candrawathi juga mengajak Brigadir Yosua, Bripka RR, Bharada E, dan KM, dari Jalan Saguling ke lokasi kejadian penembakan di Duren Tiga. 

Ajakan tersebut dilakukan Putri Candrawathi guna mengikuti skenario sang suami, Irjen Ferdy Sambo. 

Putri Candrawathi juga disebut bersama Ferdy Sambo saat menjanjikan uang kepada Bharada RE, Bripka RR, dan KM agar menutup mulut mengenai aksi penembakan itu. 

Sumber: jpnn.com