Suasana Duka di Rumah Mertua Ulama Kondang Buya Arrazy, Dubes RI di Ekuador Kirim Karangan Bunga

Suasana Duka di Rumah Mertua Ulama Kondang Buya Arrazy, Dubes RI di Ekuador Kirim Karangan Bunga

Suasana duka cita selimuti rumah mertua Buya Arrazy di Palang Tuban (Radar Tuban)--

SUMEKS.CO- Suasana berduka masih menyelimuti keluarga besar Buya Arrazy Hasyim, di Palang Tuban. Di depan kediaman Haji Muslik, mertua Buya Arrazy berderet karangan bunga ucapan duka cita. Tiga diantaranya dari keluarga Besar Dompet Duafa, Duta Besar RI di Ekuador Agung Kurniadi, dan Al Gibran Sekolah Alquran, sekolah HS, putra kedua Buya Arrazy yang meningga

Radar Tuban setengah hari kemarin menyanggong di depan rumah duka
tidak mendapati rombongan pejabat maupun tokoh penting yang datang. Sebagian besar pentakziah adalah ibu-ibu warga sekitar. Mereka keluar masuk rumah duka dengan menenteng tas jinjing.

Mungkin, karena insiden meletusnya pistol pengawal yang menyebabkan putra kedua   Buya Arrazy tersebut ‘’ditutup’’, tidak terlihat police line di lokasi kejadian. Begitu juga penjagaan aparat keamanan.

BACA JUGA:Innaa Lillaahi Wainna Ilaihi Roojiuun, Putra Buya Arrazy Meninggal Dunia

Untuk mendoakan putra kedua ulama asal Payakumbung Sumatera Barat yang juga pendiri dan pengasuh lembaga kajian ilmu tasawuf Ribath Nouraniyah Hasyimiyah tersebut, setiap selesai salat Isyak digelar tahlilan di rumah duka.

Tahlilan pertama dimuali Rabu (22/6) malam. Jamaah tahlil yang jumlahnya puluhan orang tersebut meluber hingga ke halaman dan teras Musala Bahrun Najah. Musala ini berhadap-hadapan dengan rumah mertua Buya Arrazy.

Setelah insiden maut tersebut, sejumlah tetangga rumah mertua Buya Arrazy lebih banyak menutup diri. Tak banyak informasi berharga yang didapat wartawan koran ini yang mencoba mengorek informasi dari mereka. ‘’Setelah bunyi letusan, banyak darah menetes di halaman,’’ ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.

BACA JUGA:Oknum Pekarya Pertamina Diduga Kerap Menjual Pipa Besi, Aksinya Viral

Begitu juga Kepala Desa Palang Agus Abdul Manan. Dia juga mengaku tidak mengetahui persis peristiwa tersebut, meski dirinya mendapat banyak cerita dari tetangga keluarga duka.

 “Itu hanya omongan tetangga saja, belum bisa dipastikan kebenarannya,” ujar dia yang memastikan hanya Buya Arrazy dan keluarganya yang mengetahui kejadian tersebut. 

 

Sejak insiden letusan pistol tersebut, kata Agus, sapaan akrabnya, dirinya belum bertemu langsung dengan Buya Arrazy. Ketika mengikuti tahlil di rumah Haji Muslik, Rabu (22/6) setelah salat Isya, dia melihat ulama yang menyelesaikan studi S-3 Pengkajian Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu ikut mengaji.

“Ini buya masih di rumah mertuanya, kelihatannya baru akan kembali ke kediamannya di Jakarta setelah tujuh hari nanti,” imbuhnya. 

 Keluarga KH Arrazy Hasyim alias Buya Arrazy sudah mengikhlaskan kematian HS, inisial putra keduanya akibat tanpa sengaja tertembak  yang dimainkannya bersama HF, kakak kandungnya, Rabu (22/6) siang. Pernyataan ikhlas keluarga ulama kharismatik tersebut dikutip melalui Kasatreskrim Polres AKP M. Gananta.

‘’Pihak keluarga Buya Arrazy maupun istrinya sudah mengikhlaskan kepergian putra keduanya,’’ ujarnya

 Keluarga Buya Arrazy, kata Gananta, juga menganggap insiden tersebut sebagai musibah di luar dugaan. Karena itu, pihak keluarga meminta untuk tidak memperpanjang kabar duka tersebut. Bahkan, mereka langsung memakamkan jenazah si buyung tanpa otopsi.

‘’Keluarga sudah mengikhlaskan dan menganggap ini musibah yang tidak diharapkan,’’ kata dia.

Kemarin,  berusaha meminta konfirmasi langsung kepada Buya Arrazy dan keluarganya. Jangankan menemuinya, baru mendekati rumah mertuanya yang berdinding putih dan berkeramik coklat, wartawan disambut lima santri bersarung dan berkopiah di depan Musala Bahrun Najah. Musala ini berhadap-hadapan dengan rumah mertua Buya Arrazy.

‘’Kami dapat arahannya untuk media, kami tidak memberikan statement dulu. Kami mohon pengertiannya ya, Mas (masih berduka, Red),’’ ujar santun salah satu santri tersebut.

Santri itu juga mengatakan, pihak keluarga masih sangat terpukul dengan musibah tersebut. Itu karena kejadiannya sangat tiba-tiba. Karena tujuan awal Buya Arrazy bersama istrinya Eli Ermawati dan ketiga anaknya datang ke rumah mertuanya di  Desa/Kecamatan Palang, Tuban untuk menghadiri kegiatan pengajian haflah akhirussanah atau purnasiswa di Ponpes Al-Musthofawiyah Palang yang tak jauh dari kediaman mertuanya pada Selasa (21/6). Kemudian, Rabu (22/6) siang peristiwa nahas itu terjadi. (ckm/yud/fud/ds/radartuban/jawapos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: