Kondisi ini tak terlepas dari imej yang sudah terbangun selama ini kalau sekolah negeri keren, melebihi swasta.
BACA JUGA:Emak-emak Curhat Soal Keperluan Sekolah Anak, Mendikbud Keluarkan Aturan Baru Seragam Sekolah
“Sekolah negeri terus berlomba menerima sebanyak-banyaknya siswa tanpa memperhatikan lagi sekolah swasta,” cetusnya.
Seharusnya ada kebijakan untuk membatasi kuota sekolah negeri. Sebab, banyak juga sekolah swasta yang bagus.
Dengan fasilitas lengkap dan tenaga pendidik yang mumpuni.
“Seperti sekolah kami. Ada lab komputer, lab IPA, perpustakaan dan lainnya,” beber Azhari.
BACA JUGA:Emak-emak Curhat Soal Keperluan Sekolah Anak, Mendikbud Keluarkan Aturan Baru Seragam Sekolah
Bahkan, ada kemudahan. Siswa baru bebas biaya pendaftaran.
“SPP bulan Juli gratis, baju olahraga gratis. Ada juga dari baju batik gratis, baju muslimnya juga. Cuma SMP dibatasi sampai 30 orang dan SMA dibatasi sampai 40 orang,” jelasnya,
Terpisah, Kepala SMA Srijaya Negara, Drs Syahrial MSi mengatakan, PPDB di sekolah yang ia pimpin sudah tutup.
BACA JUGA:Tekan Pernikahan Dini, Pengadilan Agama Muara Enim Datangi Sekolah
“Kuota disesuaikan dengan jumlah kelas yang tersedia. Tujuh kelas, tiap kelas 36 siswa,” terangnya
Katanya, pemerintah dalam hal ini Disdik harus mengikuti aturan PPDB secara nasional.
Tidak menambah kelas. Dengan kuota 36 siswa per kelas.
“Supaya sekolah negeri mutunya tetap terjamin dan sekolah swasta tetap mendapatkan siswa,” tandasnya.
BACA JUGA:Emak-emak Curhat Soal Keperluan Sekolah Anak, Mendikbud Keluarkan Aturan Baru Seragam Sekolah