BACA JUGA:Mahasiswa PEM Akamigas Prabumulih Dicutikan? Ada 3 Opsi yang Diberikan Wali Kota Ridho Yahya
Sementara, Kepala Disdik OKU Selatan, Beni Suhendro SH MM dan Kabid Pembina SD, Rosita S Pd tidak merespon telepon dan pesan singkat wartawan sumeks.
Di Kota Lubuklinggau, salah satu sekolah yang dapat minim murid pada tahun ajaran baru ini yakni SMA Negeri 7 Lubuklinggau.
“Siswa tamat tahun ini 47 orang. Dapat hanya 26 orang. Tidak imbang,” kata Kepala SMA Negeri 7 Lubuklinggau, Agustunizar.
Padahal, SMA ini punya 21 lokal/ruang kelas.
“Yang terisi hanya 5 ruang saja. Itu untuk siswa kelas X hingga kelas XII,” tambahnya.
Kata Agustunizar, setiap tahun jumlah siswa di SMA Negeri 7 Lubuklinggau terus berkurang.
“Tiga atau empat tahun lalu siswa masuk bisa mencapai 4 lokal. Satu rombel itu 36 siswa,” jelasnya.
Menurutnya, banyak sekolah lain melanggar aturan Mendikbud. Menerima siswa melebihi kuota yang ditetapkan.
“Bahkan ada sekolah malah menambah sampai 4 rombel. Kalau banyak sekolah yang melebihi kuota, kami tidak kebagian lagi murid,” keluhnya.
Sementara dana bos dicairkan berdasarkan jumlah siswa. Karena sedikit murid, BOS juga berkurang. Kita berharap sekolah lain taat aturan lah.
“Jangan karena tekanan lalu nambah ruang belajar. Menerima siswa melebihi kuata,” katanya.
Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan OKU, Hendri mengatakan, biasanya ada saja sekolah negeri di kabupaten itu yang tidak banyak dapat murid.