50 Proyek Konektivitas dari Sabang Sampai Merauke, Hutama Karya Gerakkan Ekonomi dan Layanan Publik

Hutama Karya bangun konektivitas di Jalan Tol Trans Sumatera untuk membangun perekonomian di Pulau Sumatera. --
Proyek Tol Strategis di Berbagai Kawasan
Di luar Sumatera, Hutama Karya membangun dan/atau mengoperasikan infrastruktur strategis yang menghubungkan pusat ekonomi dan destinasi wisata. Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah RaiBenoa Paket 3 oleh Hutama Karya, dan sekarang dikenal dengan nama Jalan Tol Bali-Mandara sepanjang 12,7 km ini mempermudah mobilitas wisatawan dan logistik pendukung pariwisata menjadi lebih lancar.
Tol Cawang-Priok menjadi penanda lompatan teknologi konstruksi perkotaan, Sebagai proyek tol pertama yang menggunakan teknologi Sosrobahu, tol sepanjang 15,66 kilometer ini menjadi pionir konstruksi jembatan tanpa mengganggu lalu lintas secara signifikan. Teknologi revolusioner ini kemudian diadopsi secara global dan menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia.
Hutama Karya juga mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui paket-paket jalan strategis di Kalimantan Timur, yaitu proyek IKN 5B Segmen Jembatan Pulau Balang-Simpang Riko sepanjang 13,275 kilometer, IKN 3A (Hutama-Adhi-Abipraya, KSO) sepanjang 9,275 km, dan IKN 3A-2 (Adhi-Hutama-Nindya-Abipraya, KSO) sepanjang 4,125 km.
BACA JUGA:Pengguna Jalan Tol Milik Hutama Karya Capai 250.000 Lebih Kendaraan Per Hari Pada Semester 1 2025
Jaringan ini dirancang sebagai tulang punggung mobilitas orang dan logistik di ibu kota negara yang baru, sekaligus menghubungkan IKN dengan sentra ekonomi di sekitarnya.
Jembatan Strategis & Ikonik: Membuka Akses, Menggerakkan Ekonomi
Portofolio jembatan Hutama Karya menonjol pada bentang strategis yang menyatukan wilayah, memperlancar layanan publik, dan memantik aktivitas ekonomi baru. Setiap jembatan dirancang sesuai karakter geografis dengan pilihan bentang dan metode konstruksi yang mempertimbangkan keselamatan, kenyamanan berkendara, dan keandalan struktur jangka panjang.
Jembatan Pulau Balang di Kalimantan Timur menjadi masterpiece teknologi Cable Stayed di Indonesia yang diresmikan pada 2024 lalu. Dengan bentang utama 804 meter, jembatan ini menghubungkan Pulau Balang dengan daratan utama Kalimantan Timur, mempercepat konektivitas antarkawasan dan menjadi simpul penting menuju kawasan strategis. Adapun Jembatan Suramadu menyatukan Jawa-Madura, membuka akses pasar dan layanan dasar yang lebih merata.
Menerapkan teknologi Arch Bridge, Jembatan Rumpiang di Kalimantan Selatan sepanjang 753 meter menghubungkan Marabahan dengan Cerbon menjadi landmark Kabupaten Barito Kuala dan simbol kemajuan infrastruktur Kalimantan Selatan.
BACA JUGA:Selesaikan 15,47 Km Jalan Tol Hanya dalam 473 Hari, Hutama Karya Berhasil Catatkan Rekor Nasional
Adapun Jembatan Youtefa di Papua bukan hanya penghubung transportasi, tetapi juga ikon wisata baru, menumbuhkan kegiatan ekonomi lokal.
Jalan Nasional & Akses ke Daerah
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: