Hapus Video, Kanit Reskrim Tuding Dugaan Kecurangan Seleksi Casis Polri Unggah Puisi Hanya Butiran Debu

Hapus video Kanit Reskrim Kema tuding dugaan kecurangan seleksi Casis Polri unggah puisi hanya butiran debu. foto: Bang Gints.--
“Itu keterangan yang anak buah dapatkan dari para Casis, bukan cuma 1 atau 2 Casis, bukan cuma 10 atau 100 Casis komandan, mayoritas Casis setelah pegumuman mengatakan hal tersebut”.
Dimana para Casis meluapkan emosinya, mengatakan penerimaan Polri Caparuni.
“Caparuni bahasa Manado yang kalau diartikan bahasa Indonesia adalah sangat tidak baik, tidak transparan dan tidak akuntabel”, terangnya.
BACA JUGA:Kanit Reskrim Kema Beber Dugaan Kecurangan Seleksi Casis Polri Sulut Tak Gentar dan Siap Dipecat
BACA JUGA:Tahan Tangis, Kanit Reskrim Lapor Kapolri Ada Dugaan Kecurangan Seleksi Casis Polri di Sulut
“Mohon izin jenderal, anak buah mempunyai anak yang juga mengikuti tes Bintara ini, dimana anak saya lulusan terbaik di sekolahnya”, ungkapnya.
Menurut Aiptu Elvis, kemauannya anaknya untuk menjadi anggota Polri sangat kuat. Dibuktikan dengan mengikuti kursus selama 2 tahun dengan tujuan akan mengikuti seleksi Akpol
“Namun karena dia sadar diri bahwa dia belum bisa bersaing, dia akhirnya memutuskan tahun ini mengikuti seleksi bintara”.
“Izin Jenderal, anak buah tidak memuji anak saya tersebut, namun hal tersebut bisa ditanyakan ke sekolahnya”.
BACA JUGA:Kanit Reskrim Kema Beber Dugaan Kecurangan Seleksi Casis Polri Sulut Tak Gentar dan Siap Dipecat
BACA JUGA:Tahan Tangis, Kanit Reskrim Lapor Kapolri Ada Dugaan Kecurangan Seleksi Casis Polri di Sulut
Aiptu Elvis menegaskan dirinya bukan kecewa lantaran anak gagal, namun kecewa dengan seleksi penerimaan bintara tahun ini, dimana kuotanya sangat kecil sekali sedangkan animo sangat tinggi
“Namun setelah dilakukan seleksi ini mereka mengungkapkan kekecewaannya Komandan dengan berteriak dan banyak yang menangis Komandan,” ungkapnya.
Mereka sedih, menurut Aiptu Elvis, bukan karena mereka kalah, bukan karena mereka gagal, bukan karena mereka tak mampu bersaing, “Tapi mereka menyesali perbuatan panitia yang berpihak kepada beberapa Casis”.
Bahkan ada Casis yang nilainya 90, dan mitu patut dipertanyakan karena Casis yang nilainya itu adalah orang yang telah mereka pindahkan sebelumnya, kemudin dipidahkan ke bagian belakang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: