Pilih Menjauh Usai Ketahui Punya Anak Istri, Mantan Pacar Polisi di Palembang Alami Trauma Terus Diintimidasi

Pilih Menjauh Usai Ketahui Punya Anak Istri, Mantan Pacar Polisi di Palembang Alami Trauma Terus Diintimidasi

Pilih Menjauh Usai Ketahui Punya Anak Istri, Mantan Pacar Polisi di Palembang Alami Trauma Terus Diintimidasi. -Foto: dokumen/sumeks.co -

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Korban penganiayaan anggota polisi di Kota Palembang mengaku alami trauma mendalam akibat kekerasan fisik yang kerap diterimanya.

Pasalnya, Wina Septianty (25) tak hanya kerap mendapatkan kekerasan fisik, namun juga intimidasi selama lima tahun mengenal Bripka RRM.

Apalagi, kata Wina, setelah ia mengetahui bahwa Bripka RRM memiliki istri dan anak. Sehingga dirinya lebih pilih nenjauh dan menghindari Bripka RRM.

Upaya pergi keluar kota, lanjut dia, juga dirasa tidak berhasil menghentikan teror dari mantan pacarnya ini. Pelaku terus mengejar dan melacak keberadaannya, bahkan menggunakan kekerasan saat terjadi konflik.

BACA JUGA:Viral, Diduga Oknum Polisi Aniaya Perempuan, Kapolrestabes Palembang: Akan Kita Investigasi

BACA JUGA:Sempat Cekcok Soal Anak, Suami di Palembang Keluar Rumah Tak Kunjung Pulang, Istri Datangi Kantor Polisi

"Selama lima tahun mengenalnya. Saya benar-benar tidak bisa melawan. Saya takut jadi sering menghindar. Namun dia selalu mencari saya. Saya juga sering dikerasi secara fisik saat cekcok," ungkap Wina, Sabtu 18 April 2025.

Ia mengaku hidup dalam Ketakutan meski Kasus tersebut telah dilaporkan.

Menurut Wina, pelaku kerap melakukan kekerasan fisik dan mengancam dirinya serta keluarganya. 

Bahkan, pelaku juga tidak segan-segan membuat keributan di rumah orang tua Wina meski disaksikan oleh warga dan Ketua RT setempat.

BACA JUGA:Propam Polda Sumsel Tahan Oknum Polisi yang Viral Aniaya Wanita di Palembang

BACA JUGA:Prihatin Anak Buahnya Viral Lakukan Penganiayaan, Kapolrestabes Palembang Sebut Motif, Urine Positif

"Dia pernah datang ke rumah saya, membuat keributan dan mengancam keluarga saya. Saat itu warga dan Ketua RT sampai keluar rumah karena mendengar keributan. Saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa," ungkapnya.

Kekerasan yang dialami Wina mencapai puncaknya dalam insiden penganiayaan di indekosnya di kawasan Dwikora.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait