Anaknya Dianiaya Tak Hanya Sekali, IRT di Palembang Laporkan Tetangga Soal Pertikaian Anak Cucu

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Soal pertikaian anak dan cucu, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kota PALEMBANG melaporkan tetangganya sendiri, lantaran telah melakukan penganiayaan, Sabtu 21 Juni 2025. 

Penganiayaan terhadap anaknya ini dilakukan tetangganya, yakni terlapor inisial MT alias Cik Mei tak hanya sekali melainkan sudah berulang kali. 

Tidak terima anaknya yakni M Julian Azka (12), sudah menjadi korban penganiayaan dengan cara ditampar, membuat Mita Wulandari (33) melaporkan peristiwa tersebut ke SPKT Polrestabes Palembang, Sabtu 21 Juni 2025.

BACA JUGA:Penganiaya Ibu Rumah Tangga di Desa Tetangga Ditangkap Polsek Teluk Gelam, Pelaku Seret Korban

BACA JUGA:Diminta Uang Rp50 Ribu IRT di Palembang Dianiaya Suami Sirih, Foto Bugil Diancam Disebar

Di hadapan petugas, Mita menuturkan peristiwa penganiayaan yang dialami anaknya terjadi pada Kamis 19 Juni 2025, sekitar pukul 12.30 WIB di Lorong Agung I tepatnya didepan rumah Terlapor Kelurahan 13 Ulu Kecamatan SU II Palembang. 

Terkuaknya, peristiwa penganiayaan yang dialami Julian, berasal saat Mita baru saja pulang ke rumah. Kemudian tidak lama sang anak pulang dengan nangis-nangis. 

"Saya baru saja pulang ke rumah. Kemudian, tidak lama anak saya pulang nangis-nangis. Lalu, saya bujuk untuk bercerita," ungkapnya, Sabtu. 

Setelah dibujuk untuk bercerita, lanjut Mita, dari keterangan anaknya bahwa Ia telah dianiaya oleh terlapor yakni MT dengan cara ditampar dan dicubit.

BACA JUGA:Hubungan Asmara Kandas Pria di Palembang Ini Aniaya Mantan Pacar Ancam Akan Dibunuh, Korban Alami Trauma

BACA JUGA:Geger! Keponakan Dianiaya Sampai Babak Belur oleh Tante Sendiri di Kampar Hanya Karena Hal Sepele

"Anak saya bercerita kepada saya saat itu ia sedang memancing bersama teman-temannya," katanya. 

Lalu, cucu terlapor mengejek korban dengan kata kasar dan merasa tersinggung kepada cucu Terlapor. Korban kemudian berkata "Kau nih anak kecil kurang ajar". 

Lalu cucu terlapor nangis dan mengadu dengan terlapor. 

Sumber: