Fenomena Hujan Saat Perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia, Simak Penjelasan Ilmiah dari BMKG

Fenomena Hujan Saat Perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia, Simak Penjelasan Ilmiah dari BMKG

Fenomena Hujan Saat Perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia, Simak Penjelasan Ilmiah dari BMKG--

SUMEKS.CO - Hari ini Rabu 29 Januari 2025, warga Tionghoa serentak merayakan tahun baru 2576 Kongzili atau biasa dikenal dengan tahun baru Imlek yang selalu diidentikan dengan hujan mengapa demikian?

Lantas apakah hujan yang hampir selalu terjadi saat perayaan Imlek merupakan suatu kebetulan belaka, pertanda atau memang ada penjelasannya?

Hingga konon, bagi masyarakat Tionghoa hujan saat perayaan tahun baru Imlek dipercaya dapat membawa keberkahan dan keberuntungan yang berlimpah.

Dirangkum dari berbagai sumber, seperti diungkapkan secara ilmiah oleh Ida Pramuwardani ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG tidak ada bukti ilmiah terkait hujan saat Imlek berhubungan dengan perayaan itu sendiri.

BACA JUGA:Waspada Hujan Petir Sore Hari, Prakiraan Cuaca BMKG untuk Palembang, 10 Desember 2024

BACA JUGA:Berikut Ini Ramalan Cuaca BMKG Hari Ini, 23 Agustus 2024, di Palembang, Sumatera Selatan

Ida menerangkan, hujan yang turun saat Tahun Baru Imlek terjadi karena perayaan ini memang bertepatan dengan musim hujan di Indonesia.

"Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia berada dalam puncak musim hujan, yang biasanya ditandai dengan curah hujan yang cukup tinggi," ujar Ida.

Dijelaskannya, bahwa curah hujan di Januari-Februari disebabkan karena pola angin Monsun Asia yang membawa udara basah dari Benua Asia dan Samudera Pasifik ke wilayah Indonesia melalui angin baratan.


Perayaan tahun baru Imlek di Indonesia identik dengan hujan--

Diketahui, Angin Monsun Asia adalah angin yang bertiup dari arah barat menuju timur, dari Benua Asia bertekanan tinggi ke Benua Australia bertekanan rendah.

"Oleh karena itu, meskipun Imlek sendiri tidak memengaruhi cuaca, potensi hujan di Indonesia saat perayaan tersebut cukup tinggi, mengingat periode tersebut memang berada di tengah musim hujan," terang Ida.

Hal ini diperkuat juga oleh pernyataan Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto.

Dia mengatakan, sistem penanggalan Imlek menggunakan kalender lunar-solar, yakni menggabungkan antara kalender Matahari dan Bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: