Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Berhasil Panen Kangkung untuk Dukung Ketahanan Pangan Nasional

“Saya senang bisa belajar bertani di sini. Ilmu ini sangat berharga dan akan saya manfaatkan ketika bebas nanti. Rasanya puas dan bangga bisa melihat hasil panen kami bersama-sama,” ungkap salah satu warga binaan dengan antusias.

Program ini menjadi langkah nyata Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan warga binaan.

BACA JUGA:Inovasi Kemandirian di Lapas Muara Beliti, Warga Binaan Ciptakan Tempe Berkualitas dan Siap Bersaing di Pasar

BACA JUGA:Perkuat Sinergi Pengawasan, Lapas Muara Beliti Hadiri Rapat TIMPORA 2024 untuk Keamanan Wilayah Lubuklinggau

Melalui kegiatan seperti ini, warga binaan mendapatkan pembinaan keterampilan yang bermanfaat sekaligus pemahaman tentang pentingnya produktivitas dan kerja sama.

Lebih lanjut, Hardiman menyampaikan bahwa keberhasilan panen kangkung ini menjadi awal dari berbagai program pertanian lainnya yang akan dilaksanakan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.

Ia berharap program ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi warga binaan maupun lingkungan Lapas secara keseluruhan.

“Kami berkomitmen untuk terus menjalankan fungsi pemasyarakatan yang lebih humanis dan produktif. Program ini sejalan dengan semangat Asta Cita yang menekankan pentingnya swasembada pangan, energi, serta pengembangan ekonomi kreatif, hijau, dan biru di Indonesia,” tutupnya.

BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi, Kasubag TU Lapas Muara Beliti Ikuti Diklat Pengadaan Barang dan Jasa

BACA JUGA:Sapu Bersih Narkoba dan Handphone Ilegal, Lapas Muara Beliti Lakukan Razia Massal

Panen raya kangkung di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Selain sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan nasional, kegiatan ini juga menjadi salah satu solusi untuk membina warga binaan agar memiliki keterampilan dan sikap produktif selama menjalani masa hukuman.

Dengan adanya program ini, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti diharapkan semakin dikenal sebagai lembaga yang mampu menjalankan fungsi pemasyarakatan secara optimal, inovatif, dan berdampak positif bagi masyarakat luas.

Kegiatan panen ini menjadi momentum penting dalam perjalanan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti untuk menciptakan lingkungan pembinaan yang lebih konstruktif dan produktif.

Dengan kolaborasi, semangat, dan komitmen yang kuat, diharapkan program serupa dapat terus dilaksanakan dan menjadi inspirasi bagi lapas-lapas lain di seluruh Indonesia.

Sumber: