Inovasi Kemandirian di Lapas Muara Beliti, Warga Binaan Ciptakan Tempe Berkualitas dan Siap Bersaing di Pasar
Melalui keterampilan pembuatan tempe, warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti belajar mandiri dan siap berkontribusi pada masyarakat setelah bebas.--
Dengan harga yang bersaing, produk tempe ini dapat memberikan keuntungan baik bagi lapas maupun bagi warga binaan yang terlibat dalam produksi.
Program pemberdayaan melalui pembuatan tempe ini menjadi salah satu cara untuk mendekatkan warga binaan pada dunia usaha dan kewirausahaan.
BACA JUGA:Kreativitas di Balik Jeruji, Warga Binaan Lapas Muara Beliti Ubah Sampah Jadi Seni
BACA JUGA:Membangun Keamanan dan Kenyamanan, Strategi Lapas Muara Beliti melalui Wali Pemasyarakatan
Melalui pelatihan yang terstruktur, mereka tidak hanya belajar tentang keterampilan teknis, tetapi juga tentang pengelolaan bisnis secara mandiri.
Ini memberikan mereka kesempatan untuk beradaptasi dengan dunia kerja yang sesungguhnya, serta meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Partisipasi aktif warga binaan dalam proses produksi tempe ini juga mencerminkan komitmen mereka untuk berubah dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
Mereka bukan hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi bagian dari proses perubahan tersebut, dengan harapan agar dapat membawa keterampilan ini setelah mereka bebas dan berkontribusi pada perekonomian keluarga serta masyarakat.
BACA JUGA:Kesehatan Warga Binaan Terjamin, Lapas Muara Beliti Bagikan Perlengkapan Mandi
BACA JUGA:Jaga Kebugaran dan Kekompakan, Kalapas Muara Beliti Ajak Petugas Rutin Main Tenis
Program ini sejalan dengan tujuan Lapas Muara Beliti untuk menciptakan suasana pembinaan yang lebih baik dan mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Musi Rawas.
Dengan adanya produk tempe ini, Lapas Muara Beliti tidak hanya berfokus pada pembinaan warga binaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya.
“Harapan kami, keterampilan yang mereka pelajari di sini dapat digunakan untuk mencari nafkah setelah mereka bebas nanti. Mereka akan lebih siap menghadapi kehidupan di luar lapas, dengan keterampilan yang dapat membantu mereka beradaptasi dan memberi manfaat bagi keluarga dan masyarakat,” ungkap Ronald Heru Praptama, Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.
Dengan adanya program ini, Lapas Muara Beliti menunjukkan bahwa lembaga pemasyarakatan tidak hanya berfungsi sebagai tempat hukuman, tetapi juga sebagai sarana untuk membina dan mempersiapkan warga binaan agar menjadi individu yang mandiri, produktif, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Tingkatkan Efisiensi Anggaran 2025 Lewat Supervisi di Kanwil Kemenkumham Sumsel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: