Inovasi Kemandirian di Lapas Muara Beliti, Warga Binaan Ciptakan Tempe Berkualitas dan Siap Bersaing di Pasar
Melalui keterampilan pembuatan tempe, warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti belajar mandiri dan siap berkontribusi pada masyarakat setelah bebas.--
MUARA BELITI, SUMEKS.CO - Program Akselerasi yang diusung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan kini semakin menunjukkan dampaknya, salah satunya dengan adanya inovasi di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, yang kini memberdayakan warga binaan untuk mengembangkan keterampilan dalam pembuatan tempe.
Program ini, yang baru berjalan beberapa bulan, sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan dan berpotensi untuk berkembang menjadi salah satu program kemandirian unggulan yang dapat diimplementasikan di berbagai lapas di seluruh Indonesia.
Bertempat di ruang Bimker Lapas Muara Beliti, kegiatan pembuatan tempe ini melibatkan partisipasi aktif warga binaan dari berbagai tahap proses, mulai dari persiapan bahan baku hingga pengemasan produk.
Selain memberikan kesempatan bagi mereka untuk mempelajari keterampilan baru, program ini juga mendukung mereka dalam mengembangkan sikap mandiri dan produktif, yang menjadi salah satu tujuan utama dalam pembinaan di lapas.
BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi, Kasubag TU Lapas Muara Beliti Ikuti Diklat Pengadaan Barang dan Jasa
Dalam proses produksi tempe ini, warga binaan diajarkan untuk mengikuti teknik produksi yang efisien dan memenuhi standar kebersihan serta keamanan pangan yang berlaku.
Hal ini tidak hanya penting untuk menghasilkan produk tempe yang berkualitas tinggi, tetapi juga menjadi bagian dari pendidikan mereka mengenai pentingnya menjaga kualitas dan kebersihan dalam menjalankan usaha.
Dengan menguasai prinsip-prinsip manajemen usaha kecil, warga binaan diharapkan dapat mengelola potensi usaha mereka secara mandiri dan berkelanjutan setelah keluar dari lapas.
“Melalui program ini, warga binaan tidak hanya diajarkan keterampilan praktis, tetapi juga pentingnya mengelola usaha dengan cara yang efisien dan profesional,” ujar Kalapas Muara Beliti, Ronald Heru Praptama. “Kami ingin mereka keluar dengan bekal keterampilan yang dapat digunakan untuk memperoleh nafkah dan berkontribusi pada masyarakat,” tambahnya.
BACA JUGA:Sapu Bersih Narkoba dan Handphone Ilegal, Lapas Muara Beliti Lakukan Razia Massal
BACA JUGA:Bersama Bangun Keimanan, Petugas dan Warga Binaan Lapas Muara Beliti Gotong Royong Renovasi Mushola
Selain itu, kualitas tempe yang dihasilkan tidak hanya dikonsumsi oleh warga binaan di dalam lapas, tetapi juga dipasarkan di masyarakat sekitar.
Hal ini menjadi bukti bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan mampu bersaing dengan produk tempe lainnya di pasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: