Sempat Ingin Lakukan Tawuran, Pelajar SMA dan SMK di Kecamatan Rantau Alai Sepakat Berdamai di Hadapan Polisi
Suasana problem solving atau perdamaian pelajar yang tawuran di Kecamatan Rantau Alai. --
"Sekitar pukul 14.00 WIB, dilakukan kegiatan mediasi selesai dalam keadaan aman dan kondusif. Patroli dan monitoring akan tetap kita laksanakan," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut kaposek Rantau Alai, AKP Sutopo, melakukan himbauan kepada orang tua dan kepala sekolah serta guru agar dapat selalu menjaga anaknya dan memonitor aktifitas baik di sekolah dan sepulang sekolah.
Kapolsek Rantau Alai, AKP Sutopo berkoordinasi dengan kepala sekolah akan menjadwalkan untuk melakukan razia senjata tajam, Handphone dan kelengkapan kendaraan bermotor disekolah.
BACA JUGA:Personel Polsek Rantau Alai Hadiri Acara Perpisahan SMAN 1 Kandis
Sebelumnya, personel Polsek Rantau Alai berhasil menggagalkan aksi tawuran pelajar SMA dan SMK di Kecamatan Rantau Alai dan Kecamatan Lubuk Keliat.
Kapolsek Rantau Alai, AKP Sutopo mengungkapkan, tawuran pelajar tersebut sebelumnya telah direncanakan oleh sejumlah siswa SMK Negeri 1 Rantau Alai, SMAN 1 Rantau Alai dan SMAN 1 Lubuk Keliat.
"Terjadinya kesalahpahaman antar siswa ini yang melibatkan beberapa sekolah di Kecamatan Rantau Alai yang diprediksi akan berkembang meluas," ujarnya.
Setelah mendapatkan informasi akan adanya tawuran, Kapolres Ogan Ilir, AKBP Bagus Suryo Wibowo, langsung menginstruksikan Kapolsek Rantau Alai untuk mengambil langkah cepat.
BACA JUGA:Pasal Hutang, 2 Tetangga di Ogan Ilir Berseteru, Berujung Perdamaian di Polsek Rantau Alail
Kapolsek Rantau Alai pun akhirnya menggelar kegiatan mediasi perdamaian terkait keributan antara siswa SMAN 1 Rantau Alai dan SMKN 1 Rantau Alai, serta SMAN 1 Lubuk Keliat.
"Mediasi ini diadakan setelah terdeteksinya potensi tawuran yang bisa mengakibatkan kerusuhan lebih besar," jelasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kapolsek Rantau Alai, AKP Sutopo, Kanit Reskrim, Aiptu Bambang Perianto, kepala sekolah, dewan guru, wali murid, serta siswa yang terlibat.
Dalam mediasi ini, semua pihak saling memaafkan dan berkomitmen untuk tidak mengulangi tindakan yang merugikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: