Otak Pembunuhan Siswi SMP di Pemakaman Talang Kerikil Terancam 15 Tahun Penjara, 3 Pelaku Lain Direhabilitasi

Otak Pembunuhan Siswi SMP di Pemakaman Talang Kerikil Terancam 15 Tahun Penjara, 3 Pelaku Lain Direhabilitasi

4 tersangka yang masih di bawah umur akan dijerat dengan pasal-pasal terkait perlindungan anak dan pembunuhan berencana.-Foto: dokumen/sumeks.co-

"Di sana para pelaku kembali melakukan rudapaksa terhadap korban yang sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan cara bergantian yang diawali oleh pelaku berinisial IS lalu diteruskan oleh pelaku-pelaku berikutnya," katanya. 

"Diduga ketika dipindahkan dari TKP pertama itulah menyebabkan kepala korban berdarah karena para pelaku memindahkannya dengan cara diseret, kemungkinan kepalanya  terkena semak-semak atau batu," terangnya.

Peristiwa rudapaksa berujung pembunuhan itu bermula saat pelaku IS bersama 3 pelaku lainnya bertemu dengan korban saat menonton hiburan tradisional Kuda Lumping atau Kuda Kepang yang berada di sekitar kawasan Pipa Reja atau tidak jauh dari TKP ditemukan tewasnya korban.

Di acara Kuda Kepang itu, korban AA diajak oleh pelaku IS ke TPU Talang Kerikil berboncengan sepeda motor untuk jalan-jalan layaknya muda-mudi yang ingin pacaran. Korban yang tak curiga kemudian menuruti ajakan dari pelaku.

BACA JUGA:Pelajar Putri yang Tewas di Sumur Ternyata Dibunuh Pelaku yang Baru Kenal di Facebook, Motif Cinta Ditolak

BACA JUGA:Pembunuhan Pelajar Putri di Pemakaman Talang Kerikil, 4 Terduga Pelaku Diamankan, Ada Mantan Pacar Korban

“IS yang sebelumnya sudah menyuruh 3 pelaku lainnya untuk menyusul ke lokasi area pemakaman Tionghoa, sehingga mereka para pelaku pun termasuk korban bertemu di lokasi awal atau TKP pertama korban diperkosa secara paksa," ujarnya.

Pada saat di lokasi itulah IS yang memang menyukai korban pun berupaya melakukan tindakan cabul terhadap korban. 

Namun, saat itu korban sempat berontak sehingga pelaku IS dibantu para pelaku lainnya langsung membekap mulut korban agar tidak teriak dan mereka para pelaku melakukan rudapksa korban secara bergiliran.

“Dari awalnya korban masih hidup sampai korban sudah tidak bernyawa para pelaku terus melakukan pemerkosaan secara bergantian, yang pertama adalah IS, kemudian diikuti oleh MS, AS dan IS,” tutur Kapolrestabes.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: