Penjabat Bupati Banyuasin Soroti Ketergantungan APBD Terhadap Dana Transfer
Penjabat (PJ) Bupati Banyuasin, M Farid.--
Farid menegaskan bahwa ketergantungan ini menjadi kendala dalam pengembangan daerah.
Dengan dana yang terbatas dan alokasi yang telah ditentukan, pemerintah daerah memiliki ruang gerak yang sempit dalam merancang program pembangunan.
BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Siap Terapkan Semangat Pembangunan IKN di Bumi Serasan Sekundang
BACA JUGA:Review Hp Poco X3 NFC Tawarkan Ketahanan Baterai Memukau dan Fast Charging Unggul
“Ini tentu saja menjadi kendala yang harus kita hadapi dalam pengembangan daerah,” jelas Farid.
Untuk mengatasi masalah ini, Farid menekankan pentingnya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pemerintah Kabupaten Banyuasin berkomitmen untuk berupaya lebih keras dalam menggali potensi lokal guna meningkatkan PAD.
Upaya ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada dana transfer dan memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam perencanaan serta pelaksanaan program pembangunan.
BACA JUGA:Terdakwa Kasus Perampokan di Mesuji Makmur OKI Dituntut 8 Tahun Penjara
“Kita berupaya agar tidak terlalu bergantung pada dana transfer. Dengan meningkatkan PAD, kita bisa lebih mandiri dalam pengelolaan anggaran dan lebih efisien dalam melaksanakan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Farid.
Kedepannya, Pemkab Banyuasin akan fokus pada strategi untuk memperkuat basis pendapatan lokal, termasuk pengembangan potensi ekonomi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat Banyuasin.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kabupaten Banyuasin bisa mengurangi ketergantungan pada dana transfer dan memperkuat posisi finansialnya untuk mewujudkan berbagai program pembangunan yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan lokal.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: