Istimewa, Tahap II Kasus Korupsi Jargas PT SP2J Ahmad Novan Cs Ditahan Tidak Diborgol Dan Pakai Mobil Pribadi

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Tidak menggunakan rompi keramat tahanan korupsi dan tangan tidak diborgol, Ahmad Nopan cs tersangka korupsi pembangunan jaringan gas (Jargas) Kota Palembang tahun 2013 naik mobil pribadi untuk dilakukan penahanan di Rutan Pakjo Palembang.

Dari pantauan, tersangka Ahmad Novan Cs dan barang bukti dilimpahkan tim penyidik Polda Sumsel ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang guna menjalani tahap II, Rabu 7 Agustus 2024.

Para tersangka, yang diketahui merupakan mantan petinggi PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) dilimpahkan ke Kejari Palembang sekira pukul 12.00 WIB.

Pada pukul 13.42 WIB, para tersangka didampingi tim kuasa hukum masing-masing turun usai menjalani tahap II di gedung Kejari Palembang.

BACA JUGA:Berkas Penyidikan Lengkap, Kejati Sumsel Menunggu Tahap II Kasus Korupsi Jargas PT SP2J

BACA JUGA:Update Korupsi Proyek Jargas, Polda Sumsel Segera Limpahkan Tersangka Mantan Direksi PT SP2J

Adapun empat tersangka tersebut diantaranya Ahmad Novan selaku mantan Direktur Utama PT SP2J, Anthony Rais mantan Direktur Operasional PT SP2J, Sumirin mantan Direktur Keuangan PT SP2J dan tersangka Rubinsi mantan Direktur Umum PT SP2J.

Beberapa awak media yang telah menunggu para tersangka nampak sedikit kecewa, sebab para tersangka keluar dari gedung Kejari Palembang dengan cara berpencar.

Tersangka kasus korupsi Jargas digiring tanpa mengenakan rompi keramat tahanan korupsi dan tangan tidak diborgol.-Foto: Dok. Sumeks.co-

Nampak, tersangka Ahmad Novan Cs tidak dipakaikan rompi tahanan khusus sebagaimana mestinya serta dengan tangan tidak terborgol.

Selain itu, para tersangka masing-masing naik kendaraan pribadi bukan naik kendaraan tahanan sebagaimana mestinya.

BACA JUGA:Ahli Sebut Terdakwa Eks Juru Tagih PT SP2J Telah Rugikan Keuangan Negara Rp567 Juta

BACA JUGA:Tersangka Jargas Ahmad Nopan, Bakal Jadi Saksi Sidang Korupsi Angsuran Rumah MBR PT SP2J

Beberapa jaksa pun ikut kaget, para tersangka diangkut tidak dalam satu kendaraan melainkan naik menggunakan kendaraan pribadi.

Sumber: