Ketinggian Air Lahan Gambut Masih Normal, Namun Kerawanan Karhutla Tetap Tinggi

Ketinggian Air Lahan Gambut Masih Normal, Namun Kerawanan Karhutla Tetap Tinggi

Ketinggian air lahan gambut masih normal, kerawanan karhutla tetap terjadi. Foto : Dokumen/Sumeks.Co--

Lalu, ada posko terpadu karhutla di Jalan Lintas Sepucuk Kayuagung dekat hutan buatan. Kemudian satu nya lagi posko terpadu karhutla di perbatasan Kecamatan Pedamaran Timur dan Kecamatan Pedamaran yaitu dekat PT Gading Cempaka. 

"Kesemua posko terpadu karhutla ini telah didirikan. Selain poskonya untuk personel dan peralatan dalam penanggulangan karhutla juga siap," jelasnya. 

BACA JUGA:Pencegahan Karhutla di OKI Ditingkatkan, Pangdam II/Sriwijaya Kunjungi Sungai Ceper

BACA JUGA:Antisipasi Musim Kemarau: Tiga Posko Terpadu Karhutla Didirikan untuk Pengendalian Kebakaran Hutan

Diungkapkan Listiadi, posko terpadu ini untuk personel nya gabungan terdiri dari TNI, Polri, BPBD OKI juga RPK perusahaan terdekat. Di posko terpadu karhutla tersebut untuk personel yang stand by ada 2 orang. Sisanya personel mobile. Di pusatkan di posko induk kantor BPBD. 

"Yang jelas posko terpadu karhutla itu, sejumlah perusahaan juga ikut stand by regunya apabila dibutuhkan dalam penanggulangan karhutla termasuk juga alat," jelasnya. 

Masih dikatakan Listiadi, untuk hot spot di Kabupaten OKI masih sedikit. Kalau untuk hot fire yang bisa berpotensi terjadi kebakaran juga masih kecil. 

"Dimana untuk hot spot tidak begitu mengkhawatirkan karena yang berpotensi terjadi kebakaran adalah hot fire," tegasnya. 

BACA JUGA:Polres Muara Enim Gencarkan Sosialisasi Bahaya Karhutla: Langkah Preventif untuk Lingkungan

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Hadiri Penutupan dan Simulasi Kegiatan Pelatihan Pencegahan Karhutla di Sumsel

Sambung Listiadi, untuk hot fire di Kabupaten OKI saat ini masih kosong atau nihil. Kemudian untuk hot spot juga nihil. Tetapi tetap waspada karena telah memasuki musim kemarau dan di akhir Juli hujan tidak turun. 

Sementara itu, Kepala Manggala Agni Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP mengatakan, untuk puncak kemarau tahun ini diprediksi Agustus dan September, ini berdasarkan BMKG. Jadi Agustus 2024 ini sudah masuk puncak kemarau. 

Dimana Juli ini juga telah memasuki musim kemarau meskipun masih ada turun hujan di awal bulan. Baik dengan intensitas ringan dan sedang. 

"Di Juli ini sebenarnya sudah masuk musim kemarau malahan dari Juni kemarin. Tetapi masih ada turun hujan," ucapnya. 

BACA JUGA:Kecamatan Cengal Mulai Antisipasi Karhutla, Ini yang Dilakukan Unsur Tripika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: