OKI Waspadai Aliran Kepercayaan Menyimpang, Kejari Gelar Rapat Koordinasi

OKI Waspadai Aliran Kepercayaan Menyimpang, Kejari Gelar Rapat Koordinasi

Cegah dini dan deteksi dini aliran kepercayaan di masyarakat OKI, Kejari OKI rapat pengawasan. Foto : Niskiah/Sumeks.Co--

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sangat luas, terdiri dari 18 Kecamatan yang tersebar. Termasuk juga dengan beraneka ragam suku masyarakatnya. 

Banyaknya masyarakat di Kabupaten OKI dan tersebar di sejumlah kecamatan, dilakukan pencegahan dini dan deteksi dini aliran kepercayaan di masyarakat. 

Yakni dengan menggelar rapat pengawasan aliran kepercayaan masyarakat bersama dengan stakeholder

Kegiatan rapat pengawasan aliran kepercayaan ini dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri OKI, di Aula Kejari OKI, Selasa, 9 Juli 2024.

BACA JUGA:Jabatan Kades Diperpanjang, Kejari OKI Siap Kawal Lewat Jaga Desa

BACA JUGA:Terima Restorative Justice dari Kejari OKI, Anak yang Ancam Bunuh Orang Tua Sujud ke Kaki Ibu

Disampaikan Kepala Kejari OKI, Hendri Hanafi SH MH melalui Kasi Intelijen, Alex Akbar SH MH, kegiatan rapat pengawasan aliran kepercayaan masyarakat hari ini rutin dilaksanakan bersama dengan stakeholder. 

Yakni berguna untuk mencegah dini dan deteksi dini aliran kepercayaan masyarakat di Kabupaten OKI. 

"Rapat pengawasan hari ini dihadiri perwakilan Kakanmenag OKI, MUI, Polres OKI, Kesbangpol OKI, Muhammadiyah, PCNU, FKUB, dinas Pendidikan OKI dan juga dinas Pertanahan OKI," ungkap Alex. 

Dikatakan Alex, adanya kegiatan pengawasan aliran kepercayaan hari ini yaitu membahas sejauh mana adanya suatu aliran kepercayaan masyarakat di Kabupaten OKI. 

BACA JUGA:5 Mobil Laku Terjual Rp118 Juta dalam Lelang Kejari OKI

BACA JUGA:Kejari OKI Kawal Optimalisasi Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah untuk Pembangunan

Apalagi tahun ini ada pelaksanaan pilkada serentak pada November mendatang.

Lanjutnya, pada rapat pengawasan ini perwakilan stakeholder masing-masing memberikan masukan, saran dan pendapat untuk dapat mengatasi pengaruh-pengaruh paham radikalisme dan juga politik identitas yang kerap dijadikan objek pada masa kampanye mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: