Fakta Baru, Salah Satu Korban Jaranan Kuda Kepang Modus Ritual Asal Muratara, DPPPA Lakukan Pendampingan
Tersangka Tumin pemilik jaranan kuda kepang yang melakukan rudapksa terhadap dua orang muridnya dengan modus ritual pelaris.-Foto: izul/sumeks.co-
DPPPA Kabupaten Mura, menegaskan akan melakukan pendampingan, di dalam proses pemeriksaan maupun ke pengadilan dan hingga kasus ini selesai.
"Kami juga mengkonfitmasi ada penambahan korban lagi, yang tadinya satu orang sekarang bertambah dua orang. Semuanya anak anak di bawah umur," jelasnya.
BACA JUGA:Mahasiswi di Palembang Laporkan Kasus Rudapaksa di TPU Talang Kerikil Oleh Oknum Driver Ojol
Sebelumnya, pengakuan onwer Jaranan kuda kepang memliki murid empat orang wanita, dua disetubuhi sebagai syarat pelaris jaranan.
"Untuk kasus persetubuhan ini, modus pelaku menggunakan media klenik jaranan kuda kepang sebagai syarat penglaris dan media untuk bergabung di jaranan," kata Wakapolres Mura AKBP Andi Supriadi melalui Wakapolres Kompol Harsono didampingi Kabag Ops Kompol Toni Saputra dan Kasat Reskrim AKP Herman Junadi.
Kasus yang terjadi melibatkan satu keluarga, Yakni Tumin pemilik jaranan kepang, Tugirawarti alias Wati (38), istri Tumin. Desi Yunitasari alias Yuni (26), anak perempuan Tumin dan Bambang (20), anak laki-laki Tumin.
Masing-masing tersangka memiliki peranan, seperti istri dan anak perempuan Tumin yang membujuk korban agar mau disetubuhi pelaku sebagai syarat Bergabung di jaranan, sekaligus keduanya juga menjual korban agar disetubuhi oleh dia pria lainnya.
BACA JUGA:Gadis Penderita Down Syndrom di Prabumulih Jadi Korban Rudapaksa Tetangga Nenek, Pelaku Kepergok
BACA JUGA:Bejat Nian, Buruh Bangunan di Palembang Diduga Rudapaksa Putri Sambung Berkali-kali
Dari pengakuan Tumin lagi, dirinya menyetubuhi korban secara bergantian dengan anaknya Bambang. Bahkan aksi itu juga disaksikan oleh istri dan anak perempuannya.
"Korban ditemani Istri dan anak pelaku, dimandikan kembang dengan posisi telanjang supaya pintar menari dan diberi air mantra, lalu disetubuhi pelaku," jelasnya.
Selanjutnya korban sempat dijual ke dua laki-laki tidak dikenal yang saat ini masih dalam proses penyelidikan.
Wakapolres Mura menjelaskan, hingga saat ini sudah ada korbab lainnya yang ikut melapor sehingga jumlah korban bertambah menjadi dua orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: