Palembang Diguyur Hujan Deras BBLK Sekip Tergenang Banjir, Ada Momen Tegang Saat Mobil Melintas?

Palembang Diguyur Hujan Deras BBLK Sekip Tergenang Banjir, Ada Momen Tegang Saat Mobil Melintas?

Hujan deras mengguyur Kota Palembang, Rabu 22 Mei 2024, menyebabkan Jalan Inspektur Yazid, Sekip Jaya, simpang Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK), banjir setinggi lutut orang dewasa.--

Bahkan, kendaraan yang melintas di Jalan Kolonel H Burlian banyak mogok lantaran genangan air yang terjadi akibat hujan deras tersebut.

Diketahui, genangan air ini disebabkan karena pipa aliran ke kolam retensi Punti Kayu tersumbat sampah.

Sehingga, saat turunnya hujan deras pipa tersebut tak mampu mengalirkan air dengan lancar sampai ke kolam retensi Punti Kayu.

BACA JUGA:Palembang Kembali Diguyur Hujan Deras, Sebagian Jalan Kolonel H Burlian Tergenang Banjir

BACA JUGA:Catat, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Lahar Hujan di Sumbar, Hujan Lebat Berlanjut Sepekan Mendatang

Hingga berita ini diturunkan, Jalan Kolonel H Burlian masih padat merayap lantaran banyaknya kendaraan yang mengantre saat melewati genangan air.

Di sisi lain, hujan deras juga terjadi di Kabupaten Muara Enim pada 8 Mei 2024 lalu.

Akibatnya, Puluhan rumah warga terendam banjir. Banjir disebabkan oleh meluapnya Sungai Aur di wilayah Pasar III, Kecamatan Muara Enim.

Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun dampaknya cukup signifikan bagi aktivitas warga dan pengguna jalan di sekitar Jl Kartini, Kelurahan Pasar II, Kecamatan Muara Enim.

BACA JUGA:Kunjungi Korban Banjir di Muara Kuang, Bupati Ogan Ilir Ingin Ringankan Beban Warga

BACA JUGA:Banjir di Kecamatan Muara Kuang, Wabup Ogan Ilir Pastikan Pasokan Makanan Warga Tak Terganggu

Dari pengamatan dan informasi yang dihimpun dilapangan, bahwa hujan mulai mengguyur kota Muara Enim dari sore hingga sampai pagi.

Banjir di Muara Enim memang datang dengan cepat dan tidak terduga. Air mulai naik memasuki pemukiman dan rumah warga.

Air dengan ketinggian 1 meter di daerah terendah sekitar pukul 03.00 WIB, ketika banyak warga masih tertidur.

Hal ini tentu saja membuat warga panik dan kesulitan untuk menyelamatkan diri dan barang-barang mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: