Wabah Virus Ngorok Menggila di OKI, Peternak Kerbau Merugi Jutaan Rupiah
Wabah virus Septicaemia Epizootica (SE) atau penyakit ngorok di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) membawa dampak besar bagi peternak kerbau --
KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Wabah virus Septicaemia Epizootica (SE) atau penyakit ngorok di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memang membawa dampak besar bagi peternak kerbau di sana.
H Idham, salah satu peternak di Desa Pulau Layang, Kecamatan Pampangan, merasakan betul kerugian akibat wabah ini. 15 ekor kerbaunya mati mendadak dan 10 ekor lainnya terpaksa dipisahkan dan dipindahkan ke kandang baru untuk menghindari penularan.
"Kerbau-Kerbau yang ada dan masih hidup dikandang dekat rumah. Sehingga sudah dipisahkan dari kandang yang lama agar tidak tertular sakit ngorok itu," jelasnya, Minggu 20 April 2024.
Penjualan kerbau yang masih hidup pun menjadi sulit. H Idham mengaku rugi besar jika harus menjual daging kerbau ke luar daerah karena ongkos transportasi yang tinggi dan kondisi jalan yang rusak.
BACA JUGA:Berkemah di Ogan Ilir Malam Hari Tenda Pengembara Wanita Ini Dipindahkan Pak Kades, Ada Apa?
BACA JUGA:Resep Steak Ayam Krispi Ala Rumahan yang Enak dan Lezat, Simpel Banget Lho!
"Kalau jual daging kerbau yang sudah dipotong ke luar yaitu biasanya ke Tanjung Raja, rugi. Karena ongkos angkutnya lumayan besar dan juga jalan saat ini rusak sehingga daging bisa busuk dijalan," terangnya.
Ia pun memilih untuk memelihara kerbau yang masih hidup di kandangnya, berharap wabah ini segera berlalu dan ternaknya bisa kembali sehat dan berkembang biak.
"Jadi kerbau-kerbau yang masih sehat ini dibuatkan kadang baru dan jangan sampai tertular penyakit ngorok," tegasnya.
Kerugian yang dialami H Idham hanyalah contoh dari sekian banyak peternak kerbau di OKI yang terdampak wabah ini. Ratusan ekor kerbau telah mati mendadak dan peternak kehilangan sumber penghasilan mereka.
BACA JUGA:Begini Dampak Erupsi Gunung Ruang Terhadap Penerbangan
BACA JUGA:Peringatan BMKG, Cuaca Sumsel Hari Ini 21 April 2024
"Kemarin membawa kerbau yang masih hidup 10 ekor itu ke Desa dengan menggunakan 4 unit mobil truk. Dan langsung dibuatkan kandang dekat rumah jangan sampai tertular virus ngorok lagi," jelas H Idham.
Pemerintah daerah setempat telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi wabah ini, seperti memberikan vaksinasi dan bantuan lainnya kepada peternak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: