4 Penyebab Game Online Berpotensi Merusak Karakter Anak, Orang Tua Harus Tahu!

Lantas, mengapa game online berpotensi merusak karakter anak ? 

Perkembangan teknologi telah membawa manfaat besar dalam kehidupan modern, termasuk di dalamnya adalah industri permainan. 

Namun, sementara banyak orang menganggap game online sebagai hiburan yang menyenangkan dan menghibur, penting untuk mempertimbangkan dampak potensialnya terhadap perkembangan karakter anak-anak.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Smartphone TECNO yang Asyik Digunakan Bermain Game PUBG, Harga Nyaman Dikantong

BACA JUGA:Red Magic 7 Pro, Rekomendasi Perangkat Buat Gamer Casual yang Memadai

Meskipun tidak semua game online memiliki efek negatif, beberapa memiliki potensi untuk merusak karakter anak-anak dan orang tua harus tahu. Berikut alasannya :

1. Konten tidak sesuai untuk usia anak-anak

Sebagian besar game online dirancang untuk menarik perhatian pemain dengan grafis yang menarik dan cerita yang mendalam. Namun, tidak semua game cocok untuk anak-anak. 

Banyak game memiliki konten yang tidak sesuai untuk usia anak-anak, termasuk kekerasan, bahasa yang kasar, dan tema yang tidak pantas. Paparan terhadap konten yang tidak sesuai dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku anak-anak secara negatif.

2. Perilaku kompetitif yang berlebihan

Banyak game online menekankan kompetisi antara pemain, yang dapat memicu perilaku kompetitif yang berlebihan pada anak-anak. 

BACA JUGA:5 Rekomendasi Smartphone TECNO yang Asyik Digunakan Bermain Game PUBG, Harga Nyaman Dikantong

BACA JUGA:PlayStation Portal Baru, Main Game PS5 dalam Genggaman

Saat bermain game, anak-anak mungkin terbiasa dengan konsep kemenangan dan kekalahan tanpa memperhatikan nilai-nilai seperti kerjasama dan kejujuran. 

Hal ini dapat mengarah pada peningkatan egoisme dan kurangnya empati terhadap orang lain di luar dunia virtual.

3. Ketergantungan terhadap permainan

Salah satu bahaya utama dari game online adalah ketergantungan yang mungkin timbul pada anak-anak. Karakteristik yang membuat game online menarik, seperti tantangan yang terus meningkat dan penghargaan instan, dapat membuat anak-anak sulit untuk mengontrol waktu mereka dalam bermain game. 

Sumber: