Indonesia Kembali Tegaskan Komitmen Tak Terbatas untuk Palestina, Begini Kondisi Terbaru di Sana

Indonesia Kembali Tegaskan Komitmen Tak Terbatas untuk Palestina, Begini Kondisi Terbaru di Sana

Penampakan wilayah Khan Yunis Palestina, usai diluluhlantakkan Israel --

Sumeks.co-  Menteri Luar Negeri (Menlu)  Republik Indonesia, Retno Marsudi, menegaskan kembali komitmen Indonesia yang tak tergoyahkan dalam mendukung perjuangan Palestina.

Hal itu dutegaskan pada acara Silaturahim dan Buka Puasa Bersama, dihadiri anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta 11 Imam Palestina.

"Kita tidak akan menyerah. Kita akan terus membantu mendukung perjuangan saudara-saudara kita bangsa Palestina." Tegas Menlu

Menlu Marsudi menyoroti bagaimana beberapa negara yang sebelumnya mendukung Palestina mulai membuka hubungan diplomatik dengan Israel demi kepentingan pragmatis.

Sedangkan Indonesia tetap konsisten dalam pembelaannya terhadap Palestina.

"Posisi Indonesia untuk membela perjuangan Palestina, yang identik dengan kebenaran, keadilan, hak, dan kemanusiaan, tetap kokoh dan konsisten," katanya.

BACA JUGA:Terlalu! Masjid Al-Omari Gaza, Saksi Bisu Sejarah Kejayaan Islam di Palestina Hancur Lebur Oleh Agresi Israel

BACA JUGA:Tepung Dalam Jumlah Besar Masuk Gaza Utara, Relawan dan Pejuang Palestina Tempuh Jalur Berbahaya

Dukungan Indonesia terhadap Palestina tidak hanya terbatas pada dukungan politik di forum-forum internasional seperti PBB dan OKI.

Namun juga melalui dukungan kemanusiaan dengan telah mengirim lebih dari 4.400 ton bantuan.

Menlu Marsudi menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia, yang diberikan melalui lembaga keagamaan dan kemanusiaan.

Dalam pertemuan dengan Duta Besar dan perwakilan dari negara-negara Arab untuk Indonesia, Menlu Marsudi menerima penghargaan tinggi atas kepemimpinan Indonesia dalam isu Palestina.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair S.M. AlShun, menekankan betapa rakyat Indonesia terlibat aktif dalam mendukung perjuangan Palestina.

Menlu Marsudi juga menyoroti pentingnya implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2728 tahun 2024.

Resolusi itu, memerintahkan gencatan senjata di bulan Ramadan, sebagai langkah maju dalam usaha panjang komunitas internasional, termasuk Indonesia, untuk memperbaiki situasi di Gaza.

Beliau menekankan bahwa tanpa implementasi yang efektif, resolusi tersebut tidak akan memiliki makna.

Selain itu, Menlu mengecam serangan Israel terhadap gedung dan fasilitas diplomatik Iran di Damaskus,  sebagai pelanggaran hukum internasional yang jelas.

Pertemuan tersebut, yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara Arab, membahas strategi dan aksi bersama dalam mendukung Palestina.

BACA JUGA:Bocah Gaza Terobos Terali Perbatasan Rafah Mesir, Tertawa Lihat Teman temannya Masih di Palestina

BACA JUGA:Presiden Amerika Serikat Umumkan Waktu Gencatan Senjata di Gaza, Ini Jawaban Hamas

Termasuk memastikan implementasi Resolusi 2728, mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB, dan mendukung upaya penyelamatan UNRWA.

Indonesia, dengan suara yang kuat dan tegas, terus menunjukkan komitmen tanpa batas dalam mendukung hak-hak dan kemerdekaan Palestina, menegaskan posisi dan aksi masyarakat serta pemerintah Indonesia yang tetap satu dan kokoh dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina.

 Israel Tarik Pasukan dari Khan Yunis Palestina

Terbaru,  Israel pada Minggu mengumumkan penarikan pasukannya dari wilayah selatan Gaza, termasuk dari kota strategis Khan Yunis.

Ini menjadi pertanda berakhirnya bulan-bulan pertempuran intens antara militer Israel,  dan militan Hamas yang mengakibatkan kerusakan parah di area tersebut.

Militer Israel, yang dikenal dengan nama IDF, menyatakan, meskipun telah meninggalkan Khan Yunis, mereka akan terus menjalankan "kekuatan besar" di seluruh wilayah Jalur Gaza.

"Divisi komando ke-98 telah menyelesaikan misinya di Khan Yunis. Dan kini meninggalkan wilayah tersebut untuk pemulihan dan persiapan operasi di masa depan," ungkap pernyataan resmi IDF.

BACA JUGA:Mesir Tiru Rusia, Hentikan Pembayaran Internasional Dengan Dolar Amerika Serikat

BACA JUGA:Sambut Bulan Ramadhan Tanpa Produk Pro Genosida yang Harus Diboikot, Cek Daftarnya Disini!

Namun, IDF menambahkan bahwa kekuatan signifikan yang dipimpin divisi 162,  dan brigade Nahal akan terus aktif di Jalur Gaza.

Tujuannya untuk menjaga fleksibilitas dan kapasitas IDF, dalam melaksanakan operasi yang ditargetkan berdasarkan intelijen.

Pengumuman penarikan ini disambut sebagai langkah taktis oleh Haaretz, sebuah surat kabar Israel.

"Kami telah menggagalkan brigade Hamas di Khan Yunis," ungkap pejabat tersebut.

Dengan berakhirnya pertempuran di Khan Yunis, warga Palestina yang sebelumnya mengungsi ke Rafah kini berkesempatan untuk kembali ke rumah mereka.

Kota Khan Yunis, yang sebelumnya padat penduduk, telah mengalami kerusakan besar akibat pertempuran dan pemboman yang tiada henti.

Meskipun menghadapi kecaman internasional, Israel berjanji akan melanjutkan operasi militer di Rafah dan sekitarnya, tempat lebih dari 1,5 juta warga Gaza mencari perlindungan.

BACA JUGA:Heboh di Medsos, Seruan Aksi Boikot Produk Israel di Indonesia, Ini Daftar Lengkapnya

BACA JUGA:Boikot Produk Israel Sukses Besar, Gas Terus Sampai Kapanpun, Jangan Kasih Kendor!

Menurut data resmi Israel, konflik di Gaza ini terpicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.170 warga Israel dan warga asing.  Sebagian besar korban adalah warga sipil.

Sementara itu, di sisi Palestina, setidaknya 33.175 orang dilaporkan telah meninggal dalam aksi pembalasan oleh Israel, berdasarkan angka dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: