Keajaiban Tato Suku Mentawai, Jejak Sejarah dan Filosofi Sebagai Tato Tertua di Dunia
Keajaiban Tato Suku Mentawai, Jejak Sejarah dan Filosofi Sebagai Tato Tertua di Dunia --
Upacara inisiasi yang disebut Punen Enegat harus dilakukan terlebih dahulu dengan dipimpin oleh dukun sikerei dan diikuti oleh seluruh masyarakat suku Mentawai.
BACA JUGA:Inilah 9 Fakta Tentang Perayaan Tahun Baru Imlek, Ada Monster Hingga Tradisi Bagi Angpao
Dalam upacara ini, tuan rumah menyembelih babi dan ayam, dan hasil dari penyembelihan tersebut dimakan bersama para tamu punen sebagai upah bagi dukun sikerei.
Setelah upacara selesai, seni men-tato tato atau oleh bahasa sekitar disebut Titi ini pun dimulai.
Proses penatoan ini terdiri dari tiga tahap yang dilakukan pada usia tertentu. Tahap pertama dilakukan saat seseorang berusia 11-12 tahun, dan tato diterapkan di bagian pangkal lengan.
Tahap ini melibatkan panggilan sikerei dan rimata, yang merupakan kepala suku, untuk merundingkan hari dan bulan yang tepat untuk pelaksanaan penatoan.
BACA JUGA:Serba Serbi Jelang Imlek, Inilah Alasan Mengapa Ikan Bandeng Digemari Masyarakat Tionghoa
Tahap kedua dilakukan saat seseorang berusia 18-19 tahun, dan tato diterapkan di area paha. Tahap ini juga melibatkan pemilihan seniman titi (tato) dan penentuan hari dan bulan yang tepat.
Tahap ketiga dilakukan pada usia lebih dari 19 tahun, dan pada tahap ini tato diterapkan di berbagai bagian tubuh, seperti tulang rusuk, telapak tangan, kaki, dan perut.
Proses penatoan dilakukan dengan menggambar motif menggunakan lidi, dan setelah motif tergambar, jarum patiti yang memiliki tangkai kayu digunakan untuk menusuk kulit secara perlahan agar pigmen warna dapat masuk ke dalam lapisan kulit.
Penatoan ini dilakukan di paturukat, yaitu galeri milik seniman, yang merupakan tempat yang sakral bagi suku Mentawai.
Dengan proses yang rumit dan filosofi yang mendalam, tato suku Mentawai tidak hanya menjadi simbol identitas dan status sosial, tetapi juga mempertahankan warisan budaya yang berharga dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan suku Mentawai.
Dengan adanya tato suku Mentawai yang menjadi tato tertua di dunia, semakin jelaslah betapa pentingnya melestarikan keanekaragaman budaya dan menghormati warisan tradisional yang dimiliki oleh suku-suku di Indonesia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: