Keajaiban Tato Suku Mentawai, Jejak Sejarah dan Filosofi Sebagai Tato Tertua di Dunia

Keajaiban Tato Suku Mentawai, Jejak Sejarah dan Filosofi Sebagai Tato Tertua di Dunia

Keajaiban Tato Suku Mentawai, Jejak Sejarah dan Filosofi Sebagai Tato Tertua di Dunia --

SUMEKS.CO - Tahukah kamu, Senin men-Tato tubuh yang tertua di dunia ternyata ada di Indonesia loh? Ya seni tato suku Mentawai Provinsi Sumatera Barat dinobatkan sebagai seni tato tertua di dunia.

Sebelum mengulas lebih jauh mengenai seni tato tertua di dunia yang ada di Mentawai, ada baiknya mengenal secara umum mengenai tato.

Di negara-negara Barat, tato umumnya dipakai untuk mengekspresikan diri yang berbeda di Indonesia justru masih dianggap tabu karena berbagai faktor terutama faktor agama.

Meski begitu, ternyata di Indonesia terutama di wilayah pulau Sumatera Senin men-tato tubuh justru dinobatkan sebagai seni tato tertua di dunia oleh suku Mentawai.

BACA JUGA:Ternyata Ini Jersey Sepakbola Termahal di Dunia, Harganya Setara dengan Mobil Alphard

Dirangkum dari berbagai sumber informasi, Minggu 28 Januari 2024 ternyata seni tato suku Mentawai menjadi suatu tradisi turun temurun yang menjadi bagian integral dari identitas mereka.

Tato dari suku Mentawai terkenal tidak hanya berbentuk sederhana, akan tetapi mempunyai segudang filosofi dan makna simbolisme yang mendalam.

Setiap tato suku Mentawai memiliki filosofi yang unik dan menjadi penanda dan status sosial serta profesi mereka.

Secara umum, tato bagi suku Mentawai berfungsi sebagai sarana untuk mengekspresikan diri serta perbedaan sosial dan profesi.

BACA JUGA:Jiwa Misqueen Meronta, Inilah Sandal Jepit Termahal di Dunia, Netizen: Emang Seempuk Apa?

Selain itu juga, tato menjadi simbol keseimbangan alam, yang mana benda-benda dan makhluk hidup seperti batu, tumbuhan dan hewan diabadikan melalui tato di tubuh orang-orang suku Mentawai.

Karena orang-orang suku Mentawai percaya, bahwa bahwa kehidupan alam mempunyai jiwanya masing-masing.

Ada motif tato khusus yang diperuntukkan bagi dukun sikerei, tetua, atau dukun adat, yang berbeda dengan motif tato untuk ahli berburu. 

Motif tato bagi ahli berburu umumnya melukiskan binatang yang telah mereka tangkap, seperti rusa, kera, babi, buaya, dan burung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: