Peristiwa Isra’ Mi’raj, Makna Tersirat Transitnya Nabi SAW di Palestina Sebelum Menuju Sidratul Muntah
Ilustrasi--net
BACA JUGA:Bersuci Pakai Debu? Ketahui Rukun dan Sunnah Tayamum Biar Ibadah Gak Sia-sia
“Maha suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
Perjalanan Isra’ Mi’raj berkaitan dengan tahun duka cita (amul huzni) yang dirasakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Perjalanan ini bertujuan untuk menghibur Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena ditinggalkan oleh dua anggota keluarga yang sangat dicintainya.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan perjalanan ke Palestina dari Makkah menggunakan Buraq.
Buraq digambarkan sebagai kuda putih dengan sayap dan ekor seperti burung merak dan merupakan tunggangan yang super cepat seperti kilat.
Tunggangan istimewa ini membuat Nabi dapat melakukan perjalanan dari Makkah ke Palestina hanya dalam waktu satu malam.
Padahal perjalanan dengan tunggangan dari Makkah ke Palestina pada umumnya ditempuh dalam waktu sebulan.
Tiba di Masjidil Aqsha, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin shalat dua rakaat para nabi terdahulu.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertemu dengan beberapa nabi sebelumnya selama melaksanakan perjalanan Mi’raj.
Di langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam as dan bertemu Nabi Isa serta Nabi Yahya di langit kedua.
Selanjutnya Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf di langit ketiga dan bertemu dengan Nabi Idris pada langit keempat.
Pada langit kelima, Sang Nabi SAW bertemu Nabi Harun dan bertemu dengan Nabi Musa pada langit keenam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: