Jaga 7 Sunnah Rasulullah SAW Ini Selama Hidup, Bisa Jadi Sebab Mulianya Seorang Muslim di Bumi dan Langit

Shalat dhuha dapat dikerjakan sejak terbitnya matahari hingga 15 menit, menurut beberapa riwayat 1 jam sebelum dhuhur. 

BACA JUGA:Hukum dan Sunnah Saat Makan Sahur, Terdapat Banyak Keberkahan

Dalam sebuah hadits dari Nu'aim bin Hammar Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda,

"Allah Ta'ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan 4 rakaat shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang" HR. Ahmad.

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Kekasihku, Rasulullah SAW telah berwasiat kepadaku dengan puasa tiga hari setiap bulan, serta dua rakaat Dhuha dan witir sebelum tidur," HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud.

5. Sedekah Setiap Hari

BACA JUGA:Keistimewaan Sedekah Subuh, Amalan Pelancar Rezeki dan Sebab Mustajabnya Sebuah Doa

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan umatnya untuk bersedekah setiap hari meskipun itu hanya sepotong roti atau bahkan hanya tersenyum.

Dari Abu Dzar RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Pada setiap ruas tulang seseorang di antara kalian di setiap pagi ada kewajiban sedekah. Setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, tiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Namun, semua itu dapat dicukupi dengan salat dua rakaat yang dikerjakan seseorang di waktu dhuha." HR. Muslim.

6. Menjaga Wudhu

BACA JUGA:5 Amalan 10 Rajab yang Bisa Dikerjakan Mulai Besok 22 Januari 2024, Jangan Sampai Lewat Ya!

Keistimewaan menjaga wudhu salah satunya ialah air bekas wudhu tersebut akan menjadi cahaya pada hari kiamat. 

Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya :

"Sesungguhnya umatku akan dihadirkan pada hari kiamat dalam keadaan putih bercahaya disebabkan bekas wudhu, barang siapa diantara kalian bisa memperpanjang cahayanya hendaklah ia lakukan" HR. Bukhari no.136, Muslim no.246, an-Nasai no.150, Ibnu Majah no.4282, Malik no.64 dan Ahmad no.2446.

Sumber: