Kementerian Kominfo Targetkan Pemilu 2024 Dapat Tingkatkan Kualitas Demokrasi

Kementerian Kominfo Targetkan Pemilu 2024 Dapat Tingkatkan Kualitas Demokrasi

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, menyebut pihaknya menargetkan Pemilu 2024 dapat meningkatkan kualitas demokrasi. Foto: Naba/sumeks.co--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) menargetkan Pemilu 2024 dapat meningkatkan kualitas demokrasi

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo menggencarkan sosialisasi kepada pemilih pemula di seluruh Indoensia. 

Hal itu diungkapkan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi saat menghadiri Perhelatan Demi Indonesia Cerdas Memilih untuk meningkatkan literasi masyarakat soal Pemilu 2024 di The Sultan Convention Center Palembang, pada Senin, 22 Januari 2024.

"Ini bagian dari ikhtiar kita untuk mewujudkan Pemilu damai 2024. Kita ingin Pemilu 2024 ini dapat meningkatkan kualitas demokrasi kita," ungkapnya. 

BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Kemenkumham Sumsel Ajak ASN Bersikap Netral dan Bisa Tengahi Masyarakat

Budi Arie menjelaskan sosialisasi Cerdas Memilih untuk meningkatkan literasi masyarakat soal Pemilu 2024 digelar di seluruh Kota Indonesia. 

"Ini ditujukan sebagian besar ke pemilih pemula supaya tidak rentan terpapar hoax, ujaran kebencian, dan konten-konten yang merendahkan martabat orang lain," jelasnya. 

Lanjut Budi Arie, pada tahun 2019 terdapat 742 hoax. Sementara hingga awal Januari 2024 ini terdapat 221 hoax. 

"Artinya mengalami penurunan secara kuantitas. Teman-teman juga bisa lihat datanya, memang hangat-hangat sedikit tapi masih bisa terkendali," tuturnya. 

BACA JUGA:Sekda Ogan Ilir Peringatkan ASN Penyelenggara Pemilu 2024 Harus Netral, Jika Tidak Diberhentikan!

Selain itu, Budi Arie menambahkan bahwa black campaign dalam literasi politik masih memungkinkan jika tidak ada unsur hoax, ujaran kebencian, fitnah, dan konten merendahkan martabat. 

"Jika kampanye menyerang dengan adanya data-data gak masalah itu bagian dari dinamika politik," tambahnya.

Jika ada bertebaran isu politik, Budi Arie menegaskan terlebih dahulu dilihat kebenarannya. 

"Saring dulu baru di sharing jika ada isu-isu black campaign tertentu," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: