LABBAIK, Kampung Haji Indonesia di Mekkah, Pertama di Dunia dengan Izin Kepemilikan Asing Siap Dibangun

Danantra, lembaga investasi Indonesia, memimpin pengelolaan lahan Kampung Haji di Mekkah yang dekat pusat kota dan Masjidil Haram.--
Jeddah, SUMEKS.CO- Labbaik Allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal hamda wan-ni'mata laka wal mulk, la syarika lak. 'Aku penuhi panggilan Mu ya Allah, aku penuhi panggilan Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan Mu.
Ya Ini sejarah baru tercipta. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), resmi menandatangani perjanjian penting yang akan membawa hubungan kedua negara ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Salah satu hasil dari kesepakatan tersebut adalah persetujuan pembentukan Kampung Haji Indonesia di Mekkah.
Penandatanganan dilakukan langsung Prabowo Subianto, dan Pangeran Mohammed bin Salman di Jeddah, setelah dua hari kunjungan resmi.
Proyek ini akan berada di bawah koordinasi Danantra Indonesia, lembaga investasi milik negara (sovereign wealth fund) yang baru dibentuk pada awal 2025 dan dipimpin oleh Rosan Roeslani, mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat sekaligus tokoh berpengalaman di bidang keuangan dan investasi.
''Daoakan semoga terwujud, ini tugas mulia dari Presiden Prabowo. Ini cita-cita masyarakat Indonesia'' kata Rosan Roeslani diakun resminya.
BACA JUGA:Pangeran MBS Arab Saudi Dukung Penuh Bahas Kampung Haji
BACA JUGA:Kampung Haji Kian di Depan Mata, Menag Terbang Bersama Presiden ke Arab Saudi
Danantra akan menjadi ujung tombak pelaksanaan proyek, mulai dari akuisisi lahan hingga perencanaan desain kawasan kampung Haji ini.
Menariknya, lahan untuk Kampung Haji Indonesia di Mekka yang ditawarkan kepada Indonesia berasal langsung dari Otoritas Kerajaan Kota Mekkah, lembaga yang bertanggung jawab atas pengembangan area di sekitar Masjidil Haram.
Menurut sumber, terdapat delapan bidang tanah strategis yang luasnya antara 25 hingga 80 hektare. Sebagian di antaranya berjarak hanya beberapa ratus meter dari Masjidil Haram, sementara lainnya berada dalam radius 1-2 km dari pusat kota Mekkah. Kesepakatan ini dilakukan secara eksklusif tanpa melalui tender umum.
Menurut informasi lahan itu bekas peninggalan sahabta nabi Umar Bin Khottob. Sebuah babak baru diplomasi yang luar biasa antara Indonesia dan Arb Saudi.
Presiden sebelumnya, atau tokoh-tokoh Indonesia telah mempunya ide kampung Haji, namun belum pernah terwujud. Dan baru kali ini Kampung haji mulai terwujud dengan sebuah MOU.
Proses pembangunan Kampung Haji memiliki tenggat ketat. Indonesia harus menyerahkan desain final kawasan selambatnya Oktober 2025.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: