Diplomasi Kekaisaran Bizantium! Upaya Negara Adi Kuasa Dalam Melanggengkan Kekuasaannya Terhadap Dunia
Ilustrasi--net
Diplomasi Bizantium menerapkan praktik diplomasi kuno berikut ini :
Menerapkan Diplomasi Mesopotamia kuno, Mesir, Persia :
Protokol dan upacara yang rumit mereka jalankan, seperti pernikahan antara pangeran dan putri dari dinasti tetangga untuk memperkuat aliansi. Selain itu juga juga diterapkan diplomasi perdagangan oleh duta pedagang.
Menerapkan Diplomasi Yunani Kuno :
BACA JUGA:Mengenal Ibnu Khaldun : Sang Pelopor Sosiologi Islam, Kritik Terhadap Penulisan Sejarah Terdahulu
Pengaplikasian retorika sebagai alat diplomasi publik, meskipun sebetulnya utusan dari Bizantium tidak terlalu mengandalkan pidato dibandingkan dengan yang dikirim oleh negara-negara kota Yunani.
Menerapkan Diplomasi Kekaisaran Romawi :
Merupakan strategi membagi dan menaklukkan, yaitu dengan menggunakan proyek teknik sipil untuk mengesankan orang asing.
Diplomasi Kekaisaran Bizantium :
BACA JUGA:Masjid Baitul Atiq Palembang, ini Sejarah Pembangunannya
Merupakan bentuk inovasi sebuah prototipe kementerian luar negeri di Kekaisaran Bizantium. Diplomasi berkembang dari kegiatan ad-hoc menjadi kegiatan pemerintah yang terorganisir melalui 'Kantor Urusan Barbar'.
Istilah 'barbar' merujuk pada semua orang asing, sehingga kantor tersebut dapat dipahami sebagai 'kantor urusan luar negeri'.
Kantor tersebut menampung banyak penerjemah, dan mirip dengan kementerian luar negeri modern yang ada saat ini.
Kantor ini mempersiapkan utusan Bizantium untuk misi di luar negeri, menganalisis laporan yang datang dari utusan, mengatur kunjungan pejabat asing ke Konstantinopel, menyiapkan perjanjian internasional, dll.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: