Diplomasi Kekaisaran Bizantium! Upaya Negara Adi Kuasa Dalam Melanggengkan Kekuasaannya Terhadap Dunia
Ilustrasi--net
SUMEKS.CO - Salah satu pencapaian paling mengesankan dari Kekaisaran Bizantium adalah umurnya yang panjang (330 - 1453), mencapai hingga 1.123 tahun lamanya.
Panjangnya umur Kekaisaran Bizantium menjadikannya sebagai salah satu organisasi sosial yang bertahan paling lama dalam sejarah penguasa dunia.
Kekaisaran ini bertahan melalui adaptasi yang luar biasa, serta tulang punggung pemerintahannya yang begitu kokoh.
Kekaisaran Bizantium berhasil beradaptasi dengan masalah internal terhadap seringnya pergantian penguasa, ditambah krisis yang terus menerus di perbatasannya.
BACA JUGA:8 Fakta Menarik Tentang Kekaisaran Bizantium, Nomor 7 Sudah Dikabarkan Melalui Hadits
Dengan kekuatan militer yang relatif terbatas, diplomasi kiranya menjadi faktor sangat penting untuk kelangsungan hidup suatu negara adi kuasa agar bisa tetap langgeng.
Diplomasi menjadi sebuah keharusan karena Bizantium ini mempunyai musuh di sepanjang perbatasannya yang tidak dapat dilindungi oleh kekuatan militer yang pasti ada batasnya.
Oleh sebab itu, salah satu taktik brilian yang dilakukan oleh elit Bizantium adalah menghindari perang dengan segala cara.
Penguasa Bizantium sadar sepenuhnya bahwa, meski dalam sebuah perang mereka bisa saja menang sesekali, namun demikian kekaisaran dalam jangka panjang menerima dampak menurunnya kestabilan ekonomi dan terlibat konflik militer.
BACA JUGA:Zombie dalam Sejarah Islam? Ini Dia Tokoh Penting dari Afrika Barat yang Mengajarkan Cara Menambang
Perang selalu memerlukan biaya yang besar, sedangkan biayanya akan jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan menyuap musuh atau mencari penyelesaian suatu konflik.
Adapun upaya Diplomasi Bizantium sebagian berikut :
Praktik yang diwariskan melalui periode Bizantium mungkin merupakan periode paling penting dalam sejarah diplomasi. Saat ini diplomasi dipandang sebagai jembatan antara diplomasi kuno dan modern.
Kekaisaran Bizantium menjalankan praktik-praktik dari Mesopotamia kuno, Mesir, Yunani, dan Roma serta merupakan inovator praktik-praktik baru yang diteruskan ke zaman modern sekarang ini melalui Venesia dan diplomasi Italia Renaisans.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: