Trend Fashion Terbaru 2024 Sustainable Fashion : Memperpanjang Usia Pakai Dengan Recycling Waste Fashion

Trend Fashion Terbaru 2024 Sustainable Fashion : Memperpanjang Usia Pakai Dengan Recycling Waste Fashion

Tumpukan pakaian yang dapat didaur ulang dan digunakan kembali, sebagai bagian dari trend fashion di tahun 2024.--dok : sumsek.co

SUMEKS.CO – Fashion adalah industri yang terus berkembang dan telah mengalami banyak perubahan selama bertahun-tahun.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, terdapat kekhawatiran yang semakin besar mengenai dampak industri fashion terhadap lingkungan.

Mulai dari penggunaan bahan kimia beracun hingga pemborosan sumber daya, industri fashion mempunyai jejak karbon yang signifikan.

Tidak hanya aspek hulu fashion yang berdampak pada lingkungan. Ternyata dampak hilirnya juga menjadi permasalahan yang semakin menumpuk.

Data dari Kementrian Lingkungan Hidup hingga tahun 2023 ada 2.3 juta ton sampah fashion  di Indonesia. Limbah pakaian tersebut setara dengan 12% dari limbah rumah tangga.

BACA JUGA:Jumputan Berbahan Serat Nanas Jawara 3 Fashion Show, MANTAP! Inovasi Ramah Lingkungan

Dan lebih menyedihkan lagi bahwa dari keseluruhan limbah pakaian fashion tersebut, hanya 0,3 juta ton limbah pakaian yang didaur ulang.

Menurut Forum Ekonomi Dunia, pada beberapa tahun terakhir 60 persen lebih banyak pakaian fashion yang dibeli, namun konsumen hanya menyimpannya dalam jangka waktu setengahnya.

Sampah pakaian tidak hanya menjadi tanggung jawab konsumen selaku pengguna sebagai dampak hilirnya. Tetapi industri tekstil juga perlu untuk melakukan manajemen sampah limbah produksi fashion nya.

National Geographic bahkan menyebut, industri fashion diperkirakan bertanggung jawab atas sekitar 20% pencemaran air bersih dan 10% emisi karbon secara global.

BACA JUGA:Tetep Stylish dan Trendy, Outfit Ini Bikin Gagal Fokus di Musim Hujan

Pusat Riset Oseanografi Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan bahwa sebanyak 70% persen bagian tengah Sungai Citarum ditemukan telah tercemar mikro plastik, berupa serat benang polyester yang berasal dari industri tekstil.

Menanggapi hal tersebut, konsep sustainable fashion mulai marak bermunculan dan semakin mendapat momentum dari hari ke hari.

Masa depan sustainable fashion tampak menjanjikan karena semakin banyak orang yang sadar akan dampak negatif fast fashion.

Fast fashion mengacu pada praktik menciptakan pakaian murah dan trendi yang dengan cepat dibuang setelah beberapa kali dipakai.

BACA JUGA:Siap Jadi Pusat Perhatian Saat di Kampus? Berikut Rekomendasi Outfit Ala Korean Style

Industri fast fashion terkenal dengan upahnya yang rendah, kondisi kerja yang buruk, dan eksploitasi sumber daya alam. Namun, kebangkitan fesyen ramah lingkungan mengubah narasi industri ini, dan masyarakat memilih pilihan fesyen yang ramah lingkungan dan beretika.

Sustainable fashion mengacu pada praktik pembuatan pakaian, aksesori, dan alas kaki menggunakan bahan dan metode produksi berkelanjutan yang memiliki dampak minim terhadap lingkungan.

Sustainable fashion bertujuan untuk mengurangi dampak negatif industri fashion terhadap lingkungan dan mendorong praktik humanis yang ramah bagi planet dan manusia.

Ada beberapa cara untuk mendaur ulang limbah fashion. Salah satu metode yang umum adalah menggiling pakaian bekas dan mengubahnya menjadi serat baru.

BACA JUGA:Nyaman dan Stylish, Berikut Tips Mix and Match Outfit untuk Jogging

Serat ini kemudian dapat digunakan untuk membuat pakaian baru, barang-barang rumah tangga, atau produk lainnya.

Metode lain untuk mendaur ulang limbah fashion yang saat ini sedang marak adalah upcycle pakaian bekas.

Upcycle atau sering disebut Recycling Waste Fashion melakukan transformasi pakaian bekas menjadi produk baru yang sering kali lebih kreatif dan unik daripada produk baru yang terbuat dari bahan baku.

Recycling Waste Fashion memiliki sejumlah manfaat. Ini dapat membantu mengurangi polusi, menghemat sumber daya alam, dan menciptakan lapangan kerja.

Selain itu, daur ulang limbah fashion dapat membantu membuat industri fashion lebih berkelanjutan.

BACA JUGA:Wow BLACKPINK Jadi Tamu Kehormatan di Korean State Banquet, King Charless III Beri Pujian Ini

Recycling Waste Fashion adalah tren yang meningkat yang memiliki potensi untuk memberikan dampak signifikan pada lingkungan.

Dengan bekerja sama, konsumen dan bisnis dapat membantu menciptakan industri fashion yang lebih berkelanjutan.

Upaya Recycling bukanlah solusi yang signifikan bagi penyelesaian limbah fashion. Recycling Waste Fashion membantu memperpanjang usia pakaian yang seharusnya sudah menjadi limbah.

Beberapa pakaian yang sudah layaknya menjadi limbah dikombinasikan menjadi bahan untuk menciptakan fashion yang baru.

BACA JUGA:Mau Punya Bibir Lembap dan Plumpy? Berikut 6 Rekomendasi Lip Mask Terbaik

Salah satu penggiat Recycling Waste Fashion adalah Intan Anggita Pratiwie. Intan telah menggeluti sustainable fashion sejak tahun 2012.

Pada awal percobaanya, Intan mendaur ulang pakaian dari bahan denim dan kain tenun. Perjalananya menggeluti recycle limbah fashion Intan bertemu dengan Andien (penyanyi) yang memiliki passion yang sama dengan dirinya.

Keseriusan keduanya dalam bidang Recycling Waste Fashion, akhirnya terbentuk wadah yang diberi nama Setali Indonesia.

Setali Indonesia menjadi gerakan yang masif dalam hal daur ulang pakaian. Beberapa kegiatan yang telah dijalankan oleh Setali Indonesia antara lain Barang Lama Bersemi Kembali (BLBK) yang dibuka di taman-taman Jakarta.

BACA JUGA:Jangan Sampai Terlewat, Ini 5 Manfaat dari Step Double Cleansing Sebelum Skincarean

Ada juga Re-loved Hunted atau berburu baju-baju brand ternama, lalu dibuat secara upcycle menjadi bentuk lain sehingga bisa digunakan kembali.

Garbage Sale, program unggulan dimana pada saat itu kita bisa membawa baju yang ingin didonasikan layak jual.

Nantinya, di lokasi baju akan langsung dicek melalui quality control, jika masih bagus akan langsung diterima dan dijual, dan jika tidak maka akan dikembalikan langsung.

Upaya memperpanjang usia pakai produk fashion dengan menerapkan Recycling Waste Fashion menjadi salah satu sumbangsih mengurangi dampak negatif limbah fashion. Mulailah dari diri sendiri untuk peduli terhadap isu lingkungan ini.

BACA JUGA:Musim Hujan Bukan Penghalang, 10 Bunga Hias Cantik Ini Tumbuh Subur di Semua Cuaca

Gerakan Recycling Waste Fashion nampaknya akan menjadi gaya baru trend fashion di tahun 2024 ini. Semakin banyaknya genZ yang mulai perduli dengan isu-isu lingkungan mendorong gaya hidup sustainable fashion semakin digamari. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: