Stop Ngeluh! Ternyata 8 Lelah Ini Disukai Allah SWT dan Rasulullah SAW Loh!
Lelah bekerja untuk mendapatkan uang guna menafkahi keluarga bisa jadi pahala dan sebab diampuni dosa oleh Allah.--sumeks.co
SUMEKS.CO - Terdapat delapan jenis lelah yang disukai Allah dan Rasulullah SAW dan menjadi ajang pengampunan dosa.
Merasa lelah cukup wajar karena manusia memiliki batas maksimal baik secara fisik maupun pikiran.
Lelah menjadi sifat yang melekat pada manusia sekalipun hal yang dilakukan merupakan sangat disenanginya.
Orang-orang yang merasakan lelah dalam kebaikan akan mendapatkan reward dari Allah dan Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
BACA JUGA:Yuk Ketahui Manfaat dan Keutamaan Puasa Senin-Kamis yang Dilakukan Rasulullah SAW
Nah kira-kira lelah apa saja yang disenangi oleh Allah SWT dan RasulNya? Yuk simak jenis-jenis lelah berikut ini :
1. Lelah Mengandung, Melahirkan dan Menyusui
Rahim menjadi satu-satunya anggota tubuh yang tidak bisa dibuat tiruannya oleh dunia medis karena rahim mutlak menjadi hak Allah.
Dengan begini para pelaku LBGT tidak mampu membuat rekayasa rahim agar laki-laki mampu melahirkan sekalipun sudah berganti jenis kelamin.
BACA JUGA: Cabang dari Iman, Berikut Adab Menerima Tamu Dalam Ajaran Agama Islam
Sudah menjadi kodrat seorang perempuan untuk mengandung, melahirkan dan menyusui. Bahkan hal ini menjadi kesitimewaan bagi perempuan.
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan, akan tetapi hanya perempuan saja yang dikaruniai Allah memiliki rahim sebagai tempat mengandung.
Lelah dalam mengandung, melahirkan dan menyusui dijelaskan oleh Allah dalam QS. Luqman : 14.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKulah kembalimu”
BACA JUGA:Yuk Teladani Adab Bertamu ala Rasulullah SAW, Jangan Sampai Menyusahkan Tuan Rumah
2. Lelah Menuntut Ilmu
Umat muslim adalah orang yang wajib dekat dengan ilmu pengetahuan karena wahyu pertama yang turun adalah perintah membaca.
Dalam menuntut ilmu, seseorang perlu rasa sabar dan ikhlas dalam memahami suatu ilmu karena dapat menimbulkan kejenuhan.
Allah SWT berfirman dalam QS. Mujadalah : 11 yang artinya,
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
BACA JUGA:Pencetakan Al Quran Pertama di Asia Tenggara! Ternyata Ada di Palembang Sejak 1848 Masehi
Imam Syafi’i berkata : “Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan”.
3. Lelah Mengurus Keluarga
Orang yang mengurus keluarganya baik ibu maupun ayah akan merasa kelelahan dalam mengurus keluarganya.
Lelah ini menjadi berpahala selama bersabar dan ikhlas dalam menunaikan tugas tersebut. Lelahnya orang yang mengurus keluarga ini disebut dalam QS. At-Tahrim : 6.
BACA JUGA:Siapa Mush'ab Bin Umair? Tuan Muda yang Mejadi Delegasi Islam Pertama di Madinah
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”
Lelah yang dimaksud adalah lelah dalam mendidik keluarganya agar senantiasa taat kepada Allah SWT.
4. Lelah dalam Kesusahan dan Kesakitan
Orang yang bersabar selama mengalami musibah dan kondisi sakit yang berkepanjangan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Lelah dalam sakit dan musibah ini menjadi penyebab gugurnya dosa-dosa seorang hamba.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar” QS. Al-Baqarah : 155.
5. Lelah Berjihad di JalanNya
Jihad yang dimaksud dalam hal ini adalah berperang sebagaimana yang dilakukan oleh militer Palestina Hamas untuk merebut kembali tanah Palestina seutuhnya.
BACA JUGA:Siapa Mush'ab Bin Umair? Tuan Muda yang Mejadi Delegasi Islam Pertama di Madinah
Perjuangan Hamas demi menjaga tanah air Palestina dan masjid Al-Aqsha yang merupakan kemuliaan umat islam ini bernilai pahala yang besar.
Allah SWT mengapresiasi umat muslim yang merasakan lelah berjuang di jalanNya. Hal ini tercantum dalam QS. At-Taubah : 111.
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh (itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam taurat, injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar”
6. Lelah dalam Beribadah dan Beramal Sholeh
BACA JUGA:Amalan Agar Glow Up Luar Dalam, Bikin Semua Orang Senang Pahala Melimpah
Umat muslim yang beribadah dan beramal sholeh pasti menemukan rasa lelah pada fisik maupun perasaannya karena merasa jenuh.
“Demi masa, Sesungguhnya manusia dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” QS. Al-‘Ashr : 1-3.
7. Lelah Mencari Nafkah
Orang mencari nafkah akan merasakan lelah karena usaha otak maupun fisiknya digunakan seharian penuh.
BACA JUGA:Sakit Karena Pandangan dari Orang Lain, Yuk Kenali Penyakit Ain dan Bahayanya
Akan tetapi lelah mencari nafkah ini memberikan pahala bagi setiap muslim karena telah bersungguh-sungguh dalam berikhtiar.
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” QS. Al-Jumu’ah : 10.
8. Lelah Berdakwah pada Kebaikan
Sebagaimana beribadah dan beramal shaleh, berdakwah juga melelahkan karena menggunakan fisik dan pikirannya untuk menyampaikan kebaikan.
BACA JUGA:Cara Meruqyah Jin dan Setan dalam Tubuh, Dijamin Hangus Tak Membekas
Belum lagi jika orang yang didakwahi menolak atau perjalanan yang ditempuh menuju lokasi berdakwah cukup jauh.
“Dan siapakah yang paling baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, sungguh aku termasuk orang-orang yang berserah diri” QS. Fusshilat : 33.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: