Heboh Sindrom NPC, Tiru Karakter Pemain dalam Game hingga Dikehidupan Nyata, Berbahayakah?

  Heboh Sindrom NPC, Tiru Karakter Pemain dalam Game hingga Dikehidupan Nyata, Berbahayakah?

Ilustrasi--dok : sumeks.co

BACA JUGA:Ramai di TikTok, Kisah Nyata Cerita Ipar Adalah Maut Akan Difilmkan

Yang mana, istilah ini mengacu pada karakter dengan dialog dan tindakan terprogram yang tidak dapat dikontrol oleh pemain, seperti pejalan kaki dalam sebuah game seperti di Grand Theft Auto (GTA).

Dalam konteks ini, NPC dianggap tidak penting dan dapat dibuang, ada hanya untuk melayani kebutuhan karakter pemain.

Sehingga, orang-orang sekarang berpura-pura menjadi NPC dalam kehidupan nyata, meniru perilaku karakter video game dengan dialog dan tindakan yang telah diprogram.

Tren ini telah mendapatkan popularitas di TikTok, di mana pengguna membuat video diri mereka sendiri yang bertingkah seperti NPC, sering kali dengan tagar "npc".

BACA JUGA: Aplikasi TikTok akan Batasi Waktu Scrolling untuk Anak di Bawah Umur

Beberapa orang melihat tren ini sebagai kesenangan yang tidak berbahaya, sementara yang lain melihatnya sebagai gejala dari masalah yang lebih besar.

Lalu, apa dampak dari sindrom NPC itu sendiri?

Dampak sindrome NPC yang saat ini viral pada masyarakat, terutama pecinta game atau permainan bisa dikatakan belum jelas sampai sekarang.

Beberapa orang melihatnya hanya sebagai tren yang tidak terlalu membahayakan, namun sebagian lainnya menilai sindrom NPC sebagai cerminan dari masalah sosial yang lebih mendalam.

BACA JUGA: Viral TikTok, Ini Makna dan Lirik Lagu Nemen Milik Denny Caknan feat Gilga Sahid

Gagasan tentang orang-orang yang dengan sukarela bertindak seperti NPC, tanpa agensi atau kehendak bebas.

Dilihat oleh beberapa orang sebagai cerminan dari meningkatnya konformitas masyarakat kita dan kurangnya pemikiran kritis.

Hal ini juga dilihat sebagai cara bagi orang untuk menghindari tanggung jawab atas tindakan mereka, dengan mengklaim bahwa mereka hanya mengikuti naskah.

Di sisi lain, beberapa orang berpendapat bahwa trend ini hanyalah sebuah bentuk ekspresi diri, sebuah cara bagi orang-orang untuk mengeksplorasi berbagai aspek kepribadian dan identitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: