Muncul di Game PS, Simak Deretan Fakta Kekhalifahan Abbasiyah, Nomor 3 Bikin Umat Islam Bangga

Muncul di Game PS, Simak Deretan Fakta Kekhalifahan Abbasiyah, Nomor 3 Bikin Umat Islam Bangga

Game PS Assasins Creed Mirage memunculkan kisah di zaman era keemasan Islam, Dinasti Abbasiyah.-ft:playstations-

"Seperti semua kerajaan besar, kekhalifahan Abbasiyah berhasil karena meminjam pengetahuan dari banyak sumber dan menyesuaikannya dengan keadaan lokal," katanya.

3. Menjadi Puncak Peradaban Islam. Al-Mansur memilih tata letak melingkar untuk Bagdad yang umum di Persia. Kota ini merupakan serangkaian lingkaran konsentris, sehingga mendapat gelar Kota Bulat.

Selain masjid, istana khalifah yang megah terletak di tengah lingkaran terdalam, menampung penguasa, keluarga mereka, dan pengawal pribadi mereka.

Para duta besar dan cendekiawan dari seluruh dunia juga akan ditampung di sana. Istana Golden Gate adalah pintu masuknya yang berlapis emas.

BACA JUGA:Potret Sang Khalifah, Harun Ar-Rasyid, Bikin Dunia Tercengang dengan Kejayaan Islam di Abad ke-8 Masehi

Kubahnya, yang tertinggi kira-kira setinggi 40 meter (130 kaki), menawarkan jarak pandang yang tinggi dan pemandangan yang indah.

Al-Mansur mempekerjakan arsitek asing dan sekitar 100.000 pekerja konstruksi untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Termasuk dua tembok pertahanan besar, beberapa gerbang dan parit berisi air untuk perlindungan.

Ibu kota kekhalifahan terus berkembang selama beberapa dekade dan abad, menarik para pedagang, cendekiawan, dokter, seniman, dan pembangun dari berbagai negeri seperti Tiongkok, Eropa Barat, dan Tanduk Afrika.

BACA JUGA:Bani Abbasiyah, Era Kejayaan Islam Bidang Sains dan Tekno, Runtuh Akibat Intrik Pengkhianatan, Ini 6 Faktanya

4. Memiliki Rumah Kebijaksaan/Baitul Hikmah yang Menjadi Pusat Intelektual Khalifah memerintahkan pembangunan Rumah Kebijaksanaan.

Sebuah perpustakaan besar dan pusat intelektual penting Zaman Keemasan Islam, yang kehilangannya beberapa 100 tahun kemudian dianggap sebagai tragedi besar hingga hari ini.

Di dalamnya terdapat buku-buku dan karya ilmiah dari segala asal usul, mulai dari perjanjian Yunani kuno hingga teks-teks dari India dan Afrika.

Mereka mencakup berbagai mata pelajaran mulai dari filsafat, kedokteran, matematika dan astronomi dan menarik banyak sarjana ke Bagdad.

Gerakan penerjemahan besar-besaran yang disponsori oleh Bani Abbasiyah berarti bahwa pengetahuan dari daerah lain, termasuk Yunani, ditransfer dan diperluas ke Bagdad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: