Perjuangan Personil Padamkan Karhutla, Rela Berpisah Dengan Keluarga

Perjuangan Personil Padamkan Karhutla, Rela Berpisah Dengan Keluarga

Perjuangan personil memadamkan kebakaran hutan lahan (karhutla) di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) cukup ekstra.--

SUMEKS.CO - Perjuangan personil memadamkan kebakaran hutan lahan (karhutla) di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) cukup ekstra, apalagi di musim kemarau yang cukup panjang saat ini.

Hal ini dialami Hendra anggota Manggala Agni Daops Sumatera XIV – Banyuasin yang bertugas siang dan malam untuk memadamkan api. 

Bahkan Hendra bersama rekan rekan lainnya tidak bertemu dengan keluarga selama bertugas di lokasi.

"Jarang ketemu dengan keluarga," kata Hendra.

BACA JUGA:Masa Pendaftaran Calon Anggota KPU 17 Kabupaten/Kota di Sumsel Dimulai Hari Ini, Sumsel Terbagi 4 Zona

Kalaupun bertemu dengan keluarga kata Hendra usai bertugas selama 20 hari. "Kita sifatnya rolling, 20 hari bisa pulang," jelasnya.

Tentunya dengan waktu itu sendiri dimanfaatkan dengan sebaik baiknya, karena waktu untuk keluarga juga berkurang.

"Karena sering adanya pemadaman (karhutla)," tuturnya. 

Selain itu duka dalam melaksanakan tugas memadamkan api yaitu mata pedih, sesak napas dan lain sebagainya.

BACA JUGA:Ganjar Hadiri HUT ke-25 PSMTI, Hary Tanoesoedibjo: Kian Disukai Masyarakat Indonesia dari Semua Kalangan

"Apalagi saat memadamkan lahan gambut, itu susah untuk dipadamkan," ungkapnya.

Kemudian untuk suka dalam menjalankan tugas sendiri yaitu bisa menolong warga yang hampir terbakar serta evakuasi ke tempat yang aman.

"Serta bisa padamkan api,"terangnya. Ia bersama rekan lain juga melakukan terus patroli atau himbauan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.

"Karena dampaknya sangat besar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: