Kisruh Penolakan Relokasi Warga Melayu di Pulau Rempang, UAS Minta Pengacara Asli Melayu Pulang
Ustad Abdul Somad--
Ceramah UAS tersebut mendapat respon positif dari warganet yang menuliskan di kolom komentar akun @e-news.
Sebagian besar warganet sependapat dengan UAS, bahkan tidak hanya terhadap profesi pengacara, namun juga para cendikiawan asli suku Melayu lainnya untuk ikut menolong masyarakat di Pulau Rempang Kota Batam.l
Ada sebagian komentar lainnya dari warganet menuliskan bahwa kalau sudah berurusan dengan negara, maka jalan satu-satunya meminta pertolongan kepada Allah SWT.
Seperti dikomentari oleh akun @Samsul***** Gimana mau minta tolong pengacara kalau udah urusan negara, kita hanya bisa minta tolong kepada Allah SWT semoga Allah SWT selalu melindungi sodara-sodara kami yang di Melayu,"
Ditimpali oleh komentar akun lain @Syam***** "Yang penting usaha dan berdoa bro,".
Komentar menohok terhadap pemerintah, dituliskan oleh akun @BAYU***** "Semoga selalu senantiasa UAS dalam lindungan allah SWT Ammin...betul Ustad pemerintah sekarang dzolim sama rakyatnya sendiri demi kepentingan china,"
Senada juga dikomentari oleh akun @A Halim***** "Semoga rakyat bersatu, membela hak sebagai warga negara asli, bukan penjajah bukan investor, tapi rakyat yang bertahan dan sudja hidup turun temurun disana sebelum batam ada, BAHKAN sebelum merdeka!!! kampung tua melayu, sdh ada.."
Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyampaikan sikap tegas, menanggapi polemik yang terjadi di Pulau Rempang Kota Batam hingga menyebutkan jangan dianggap suku Melayu adalah suku kaleng-kaleng.
BACA JUGA: Tidak Ada Travel Warning, Wilayah Batam Normal
Pernyataan tersebut dia sampaikan saat menggelar suatu kegiatan diskusi publik bersama tokoh lainnya, sikap tegas Gatot membela suku Melayu terutama di pulau Sumatera.
"Saya hanya mengingatkan saja, suku yang ada di Indonesia ini ada tarian perang, dan pada saatnya mereka siap untuk berperang, jangan sampai itu terjadi," kata Gatot
Dalam penyampaiannya, Gatot mengutip sebuah kalimat dari seorang pejuang suku Melayu, ketika kapal penjajah dari Portugis datang dihabisi semua tanpa sisa.
"Ku nyatakan perang pada bangsa manapun, yang membawa sengsara negeri ini, dan bila laut yang mendatangkan para perampas itu ke Nangroe maka laut pula yang akan ku jadikan kuburan mereka," tegas Gatot mengutip kalimat seorang pejuang suku Melayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: