Korban FEC di Palembang Mulai ‘Berteriak’, Tuntut Mentor dan Admin Bertanggung Jawab Tapi Belagak Linglung
Korban FEC di palembang mulai ‘berteriak’, tuntut mentor dan admin bertanggung jawab tapi belagak linglung. foto: ilustrasi/sumeks.co. --
Sayangnya, AS tak berhasil berulang kali dikonfirmasi setelah dihubungi beberapa nomor ponselnya yang ada.
BACA JUGA:Demi Kekasih, Kasir Minimarket Modern Top Up Dana Puluhan Juta Uang Perusahaan untuk Judi Online
Termasuk tidak bertemu, dalam sejumlah acara agenda pemerintahan beberapa hari belakangan ini.
Di bagian lain, keterangan Ta agak bertolak belakang dengan korban atau mitra FEC lainnya di Palembang.
”Saya tahunya dan ikut, karena diajak Pak Ta. Dia ketua RT di lingkungan kami. Dia datang ke rumah saya, waktu menawarinya,” beber Wo, nama samaran.
Karenanya, cukup banyak warga lingkungan mereka yang ikut. Wo juga cuma ikut kecil-kecilan, baru bergabung 18 Juli 2023.
Dari bintang 1, deposit Rp200 ribu. “Itu baru merek (akun). Belum tokonya,” jelasnya.
Karena penjelasan dari sang mentor dan literasi yang dibacanya, FEC yang merupakan perusahaan Amerika ini, sama halnya dengan lazada, shoope, amazon, dan lainnya.
“Tapi bedanya tidak punya toko, kami yang jadi mitranya,” ulasnya.
Setelah 3 hari mendaftar pada admin, sambung Wo, dia diwajibkan membeli toko.
BACA JUGA:Demi Kekasih, Kasir Minimarket Modern Top Up Dana Puluhan Juta Uang Perusahaan untuk Judi Online
Katanya Rp150 ribu. Tapi waktu dia mau transfer, naik jadi Rp200 ribu.
“Terpaksa bayar. Dari modal (Rp400 ribu), saya pernah transaksi menjual bando, jam. Ke luar negeri semua alamatnya, Canada, dan lainnya. Tidak tahu juga benar atau tidak,” sebutnya.
Singkat kata dari modal Rp400 ribu, saldo keuangannya kemudian menjadi Rp2 juta lebih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: bacakoran.co